Ini 5 Pengakuan Ibu Tiri Kejam Penyiksa Adit

Ini 5 Pengakuan Ibu Tiri Kejam Penyiksa Adit

- detikNews
Sabtu, 21 Des 2013 06:21 WIB
Ini 5 Pengakuan Ibu Tiri Kejam Penyiksa Adit
Jakarta - Ibu tiri hanya cinta kepada ayahku saja! Lagu ratapan anak tiri itu mungkin pas menggambarkan mirisnya nasib Aditya (8) yang menjadi bulan-bulanan pelampiasan kekesalan sang ibu tiri.

Ibu tiri Adit, Ervina (36), menangis tersedu-sedu saat digelandang aparat kepolisian. Ia akhirnya ditangkap bersama sang suami Surya Atmaja yang merupakan ayah kandung Adit setelah menjadi buruan polisi.

Sejoli inilah yang tega menyiksa dan membuang Adit di kebun sawit di areal perkebunan sawit PTP Nusantara V, Desa Talang Kanto, Kecamatan Tapung Hulu, Kampar, Riau, pada Minggu 15 Desember 2013. Adit nan malang menderita luka di sekujur tubuhnya. Bukan hanya itu, ia mengalami trauma psikologi, apalagi melihat sosok perempuan dan gunting.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ervina punya beribu dalih hingga siap sumpah mati. Ia mengaku kesal bukan kepalang melihat tingkah polah Adit yang dianggapnya nakal. Ervina dan Surya kini mendekam di sel tahanan Mapolres Kampar.

Ibu tiri hanya cinta kepada ayahku saja
Slagi ayah di sampingku ku dipuja dan dimanja
Tapi bila ayah pergi ku dinista dan dicaci sbagai anak tak berbakti
Tiada menghiraukanku lagi.


Adit Nakal

Ervina (36) mengakui memukul Adit. Si ibu tiri ini menyebut Adit nakal.

"Dia suka ganggu adiknya. Suka mukul anak tetangga. Saya kesal lihat dia, makanya saya pukul," kata Ervina kepada detikcom di Mapolres Kampar di Bangkinang, Kampar, Kamis (19/12/2013).

Ervina mengatakan, melihat tingkah Adit yang nakal dia tidak bisa menahan amarah.

"Tidak mungkinlah saya mukul anak tanpa alasan. Saya pukul dia kan karena anak itu nakal. Mana mungkin kalau tak nakal saya pukul," katanya.

"Saya masih punya akal, masak mukul nggak ada penyebab. Bukan cuma saya, saat Adit bersama uwaknya di Medan juga dipukul. Mereka saja tak tahan menjaga Adit, dan saya pun tak sanggup menjaganya karena nakal kali dia," kata Ervina.

Ervina menyebut Adit bernama asli Aditya. Usianya bukan 6 tahun, tapi 8 tahun. Bocah yang sekujur tubuhnya terluka ini hidup bersama Ervina dan bapak kandungnya, Surya Atmaja (35), sejak April 2012 lalu. Sebelumnya, ia tinggal bersama uwaknya di Medan.


Sumpah Mati Tak Potong Lidah

Ervina (36) mengakui memukul Aditya (nama lengkap Adit). Dia tidak menggunakan senjata tajam, termasuk gunting. Berikut penjelasannya soal luka-luka di tubuh Adit.

"Sumpah! Sumpah mati saya tak pernah memotong lidah Adit pakai gunting. Nggak betul itu, kalau saya nekat sampai menggunting lidahnya," kata Ervina dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (19/12/2013) di Mapolres Kampar, Riau.

Menurut Ervina, luka di lidah Adit itu karena ditonjok. "Mulutnya saya pukul pakai tangan. Ini bekas luka di tangan saya masih ada. Ya mungkin waktu saya pukul pakai tangan, kena lidahnya. Tapi tak betul kalau sampai saya gunting," kata Ervina yang mengaku kejadian itu sekitar 3 bulan silam.

Lantas bagaimana bibir Adit yang ada bekas sayatan? "Itu juga karena saya pukul. Bukan kena gunting," katanya.

Dalam pemeriksaan tim medis RSUD Bangkinang, tempat Adit dirawat, ujung lidah Adit terpotong. Bibirnya terdapat luka bekas benda tajam. Begitu juga alat vitalnya.

"Hasil diagnosa tim medis kita, lidah, bibir dan alat vitalnya ada bekas benda tajam," kata Direktur RSUD Bangkinang Kampar dr Wira Dharma dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (18/12) kemarin.

Pukul Punggung Adit, Bukan Diseterika

Hasil diagnosa dokter menyebut bekas luka bakar di punggung bocah malang Adit diduga karena gesekan seterika. Tapi Ervina membantah menempelkan seterika panas ke punggung anak tirinya.

"Tak betul cerita Adit itu kalau punggungnya saya seterika. Punggungnya cuma saya pukul pakai sapu lidi," kata Ervina kepada detikcom di Mapolres Kampar, Riau, Kamis (19/12/2013).

Masih cerita Vina, dia memukul Adit pakai sapu lidi dengan dalih waktu itu adiknya dipukul. Ervina memukul karena marah anak kandungnya dipukul Adit.

"Saya pukul pakai sapu lidi memang sampai memar. Habis itu saya obati pakai obat pil atum. Saya taburi obat itu ke punggungnya. Rupanya salah obat, makanya kulitnya gosong karena obat, bukan saya seterika," kilahnya.

Habis Kesabaran, Buang Adit di Kebun Sawit

Ervina membuang anak tirinya, Adit (8) di perkebunan sawit. Ervina mengaku tega melakukannya karena kesal dengan ulah nakal Adit.

Saat diwawancarai, Ervina menuturkan dirinya kehabisan sabar menghadapi tingkah Adit. Puncak kekesalannya dilampiaskan dengan menganiaya Adit.

Tak tahan dengan tingkah Adit, Ervina dan Surta Atmaja yang tak lain ayah kandung dari Adit sepakat untuk membuangnya di perkebunan sawit.

"Kami sudah tak tahan dengan tingkah Adit yang nakal. Sanak famili kami tak ada yang tahan menampung Adit. Makanya kami bersepakat awalnya mau menitipkannya ke pantai asuhan. Tapi kami panik tak tahu di mana ada panti asuhan," kata Ervina di Mapolres Kampar, Riau, Kamis (19/12/2013).

"Karena kami panik, ya sudahlah kami taro saja Adit di pinggir kebun sawit. Kami kasih makanan ringan dan minum. Biar Adit bisa bertahan sampai nantinya dijumpakan orang yang lewat," cerita Ervina dengan santai.

Ervina mulanya berharap akan ada orang tua asuh yang mau merawat Adit. "Saking paniknya mau dikemanakan Adit ini, ya sudahlah kami tinggalkan saja di kebun sawit, mudah-mudahan diambil orang," kata Ervina.

Adit Jatuh dari Sepeda

Tim dokter menyebut luka di kepala Adit (8) karena hantaman benda tumpul juga benda tajam. Tapi ibu tirinya, Ervina membantah memukul kepala anaknya.

Dia berdalih luka di kepala Adit disebabkan terjatuh dari sepeda. "Sumpah, kalau bagian kepala Adit tidak ada saya pukul. Itu luka karena dia jatuh dari sepedanya," kata Ervina kepada detikcom, Kamis (19/12/2013).

Ada 4 luka kepala Adit yang sampai kini kondisinya bernanah dan berinfeksi. Akibat luka ini panas badan Adit meninggi.

"Itu luka karena jatuh dari sepeda. Tak cuma sekali dia terjatuh dari sepeda. Kadang luka lamanya malah kena sepeda lagi. Makanya tidak sembuh-sembuh," kata Ervina mengelak.
Halaman 2 dari 6
(aan/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads