Di ruang IGD RS Banyumanik, Filemon mengatakan peristiwa terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu ia bermaksud pulang dan melintas di Jalan Bukit Diponegoro dekat Perumahan Permata Hijau dengan mengendarai motor. Di lokasi yang gelap itu, Filemon melihat dua orang meminta tolong karena motornya mogok.
"Mereka minta tolong, Katanya businya rusak terus minta didorong, ya saya tolong, lah," ujar Filemon sambil menahan sakit, Jumat (20/12/2013) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiba-tiba ada yang membawa pisau ukuran besar. Kepala saya dipukul," ujar warga Kesatrian Polantas, Jakarta Selatan itu.
Namun korban tidak begitu saja menyerah. Dua pelaku dan korban terlibat baku hantam hingga mereka kehabisan tenaga. Dalam perkelahian itu, korban sudah memojokkan dua pelaku dengan melemparnya ke tebing setinggi tiga meter.
"Mereka lebih kecil dari saya. Terus saya lempar ke tebing, saya juga ikut jatuh. Mereka sudah posisi saya cekik, tapi saya tidak tega, saya belum pernah bunuh orang," ujarnya.
Dua pelaku kemudian kabur dan membawa motor Supra X 125 bernopol B 6118 YY milik korban. Korban yang sudah lemas kemudian ditolong oleh warga yang berada di dekat lokasi dan dilarikan ke RS Banyumanik.
Akibat peristiwa yang menimpanya, mahasiswa semester tujuh jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Matematika Undip itu menderita luka disekujur tubuh dan wajah. Ia harus menerima delapan jahitan di pelipis kiri, tiga jahitan di pipi kiri, sejumlah jahitan di kepala bagian belakang kiri dan perut kanan.
Saat ini anggota Reskrim Polsek Tembalang masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. Dari data yang diperoleh, di lokasi kejadian memang kerap terjadi perampasan, sehingga ketika pelaku pura-pura meminta tolong, tidak ada warga sekitar yang menolong hingga akhirnya korban datang.
(alg/rvk)