"Lihat kebaikannya, jangan dilihat jahatnya," ujar Mintasih, salah satu pendukung Atut di depan KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat (20/12/2013).
Warga kelurahan Unyur ini tak mampu menjelaskan lebih banyak. Matanya terlihat sembab karena terus menangis. Ia datang bersama ibu-ibu majelis taklim kota Serang untuk menyampaikan dukungan morilnya pada Atut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sambil terisak, ia menyatakan kekecewaannya atas penahanan Atut. Ia berharap politisi Golkar tersebut bisa lolos dari Jumat Keramat KPK.
"Kenapa ibu harus ditahan? Ibu kan baik. Sama warga dia baik," ujar Mintasih sambil mengusap air matanya.
Senada dengan Mintasih, Deni warga Serang turut menyayangkan keputusan penahanan KPK. Sambil merangkul pundak istrinya, ia menuturkan jika KPK tidak adil karena menahan pemimpin daerahnya.
"Dia baik. Selalu turun ke masyarakat. Kemajuan yang ada di Banten semua berkat dia," ujarnya sambil terisak.
Setelah diperiksa selama 7 jam oleh penyidik, Ratu Atut Chosiyah resmi ditahan KPK. Dengan pengawalan ketat, Atut dibawa menuju Rutan Pondok Bambu. Ratusan pendukung Atut yang berdemo sejak pagi itu pun berangsur-angsur membubarkan diri setelah kendaraan yang membawa Atut melaju menuju Rutan Pondok Bambu.
(bil/rmd)