Kekerasan pada Anak Naik 60%, Komnas PA Minta Pelaku Dibui 20 Tahun

Jakarta - Kekerasan pada anak meningkat nyaris 60 persen selama tahun 2013 dibanding dengan tahun 2012, menurut data Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA). Untuk itu, hukuman pada pelaku kekerasan pada anak diusulkan meningkat minimal menjadi 20 tahun penjara.

"Sepanjang Januari-Desember 2013 telah menerima laporan kasus kekerasan sebanyak 3.023 pengaduan kasus pelanggaran hak anak. 58 Persen di antaranya atau 1.620 merupakan kejahatan seksual. Jumlah ini setara dengan 275 pengaduan pelanggaran hak anak setiap bulannya. Dari total 3.023, meningkat 60 persen dibanding tahun 2012 yang berjumlah 1.383 kasus," kata Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait.

Hal itu disampaikan dia saat jumpa pers dalam Laporan Pertanggungjawaban Komisi Nasional Perlindungan Anak bertema 'Wujudkan Indonesia Ramah Anak dan Bebas Kekerasan' di Kantor Komnas PA, Jl TB Simatupang 33, Jakarta Timur, Jumat (20/12/2013).

Data itu berasal dari pengaduan melalui layanan pengaduan (hotline service), media cetak dan elektronik. Data sepanjang tahun 2013 yang meningkat nyaris 60 persen dibanding 2012 itu, menunjukkan bahwa kekuatan hukum untuk kasus kejahatan pada anak masih lemah.

"Kami mendorong untuk tahun 2014, Komisi III DPR RI dalam Amandemen KUHAP dengan meningkatkan sanksi pidana pelaku kejahatan anak, khususnya seksual yang dilakukan orang dewasa menjadi minimal 20 tahun dan maksimal pidana seumur hidup. Hal ini agar menambah kekuatan hukum bagi penjeratan para pelaku tindak kejahatan seksual terhadap anak di bawah umur," jelas Arist.

Dalam UU Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002 BAB XII tentang Ketentuan Pidana, ancaman hukuman maksimal bagi pelaku kekerasan seksual pada anak sebagaimana tercantum pada Pasal 81 adalah 15 tahun bui.


(nwk/nrl)