Ngotot Nyapres, Mega Bakal Kalah Lawan Prabowo

Ambisi Politik Mega

Ngotot Nyapres, Mega Bakal Kalah Lawan Prabowo

- detikNews
Kamis, 19 Des 2013 14:01 WIB
Mega dan Prabowo di Pilpres 2009
Jakarta - Internal PDIP menyusun skenario duet Mega-Jokowi di Pilpres 2014. Menurut kalangan pengamat politik, Mega tak cukup kuat dan bisa tumbang sekali lagi di Pilpres 2014.

"Kalau Mega yang diusung ya kalah. Kalau Prabowo menemukan pasangan yang oke ya bisa kalah itu Mega-Jokowi di putaran kedua," ujar pengamat psikologi politik UI Hamdi Muluk kepada detikcom, Kamis (19/12/2013).

Menurut Hamdi, hampir semua survei capres menempatkan Jokowi sebagai capres paling potensial. Namun, Hamdi melanjutkan, hasilnya berbeda bila Jokowi ditempatkan sebagai cawapres.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Meskipun elite PDIP itu menghembuskan janji-janji palsu sebetulnya, mereka mencoba membuat logika kalau Jokowi populer dijadikan cawapres juga kuat. Tapi logika itu tidak bisa dibalik," tegas Hamdi.

Menurutnya PDIP harusnya cermat. Kalau tidak maka PDIP bisa gigit jari di Pilpres 2014.

"Kalau Jokowi jadi cawapres kemudian kalah dengan Prabowo iti kan antiklimaks. Jokowi itu magnit tapi magnitnya ya capres bukan cawapres," katanya.

Elite PDIP memang kembali menyuarakan pencapresan Mega. Konon Mega sendiri memang masih berambisi nyapres. Salah satu skenario yang disusun adalah duet Mega-Jokowi. Ketua DPP PDIP Effendi Simbolon bahkan menyebut Mega adalah pemimpin masa depan Indonesia.



(van/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads