"2010 itu keuntungan sekitar Rp 800 miliar, 2009 sekitar Rp 800 miliar untuk grup permai secara keseluruhan," ujar Yulianis di KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (18/12/2013).
Menurut Yulianis, keuntungan sebesar itu rata-rata diperoleh dari proyek bermasalah. Beberapa perusahaan di bawah grup Permai memang menggarap proyek bermasalah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yulianis mengaku datang ke KPK tak ada yang menyuruh. Memakai cadar, sebenarnya Yulianis ingin bertemu Abraham Samad. Dia ingin meminta penjelasan soal dirinya yang disebut aneh. Yulianis memang beberapa kali 'bernyanyi' ke media soal keterlibatan sejumlah pihak. Dia kerap menyebut Ibas. Penyebutan itu yang kabarnya dikomplain Samad karena tak pernah disampaikan di BAP.
"Saya juga ingin ketemu wartawan," jelas dia.
Yulianis juga bicara soal sosok Anas Urbaningrum yang pernah tergabung di Grup Permai. Namun kali ini dia mengaku tak tahu apa kedudukan Anas di Grup yang menaungi beberapa perusahaan itu.
"Itulah yang saya bingung, karena pak Anas tidak ada di struktur saya. Jadi pengeluaran untuk Pak Anas itu berhenti sebelum nyaleg 2009. Itu biaya-biaya untuk Pak Anas sudah berhenti," jelas Yulianis yang mengaku tak disuruh siapa-siapa ke KPK ini.
(kha/ndr)