Israel Khawatir Soal Aksi Boikot Institusi Akademiknya di AS

Israel Khawatir Soal Aksi Boikot Institusi Akademiknya di AS

- detikNews
Rabu, 18 Des 2013 15:28 WIB
Ilustrasi (PressTV)
Tel Aviv - Israel menghawatirkan pemboikotan institusi akademik miliknya oleh kelompok cendekiawan berpengaruh di Amerika. Dikhawatirkan aksi boikot ini menular ke kelompok lain dan semakin meluas.

American Studies Association (ASA) yang memiliki 5 ribu anggota menyetujui aksi boikot terhadap Israel dalam rangka memprotes perlakuan Israel terhadap Palestina. Hal ini dianggap sebagai tanda munculnya gerakan perlawanan untuk mengisolasi rezim Israel yang tengah berkembang di kawasan Eropa, dan kini juga mulai muncul di AS.

"ASA mengecam peran penting AS dalam membantu dan bersekongkol dalam pelanggaran HAM yang dilakukan Israel terhadap Palestina dan pendudukannya di tanah Palestina melalui veto di Dewan Keamanan PBB," demikian bunyi pernyataan ASA seperti dilansir Press TV, Rabu (18/12/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Menteri Luar Negeri Israel Ze'ev Elkin menyebut ASA sebagai kelompok radikal sayap kiri. "Kita perlu bersiap atas bahaya yang muncul bahwa itu (seruan boikot) menular ke kelompok lain, forum akademik yang lebih serius," ucapnya.

Lebih lanjut, Elkin menyatakan bahwa otoritas Israel berusaha keras untuk mencegah kelompok lain di Amerika mengikuti langkah ASA. Salah satu tindakan pencegahan yang dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri, menurut Elkin, adalah mendirikan kelompok advokasi bernama 'Faces of Israel'.

"Akan bekerja di tengah pihak-pihak berpengaruh, tepatnya untuk mencegah kasus semacam ini," tegas Elkin.

Boikot yang dilakukan ini menyerukan pelarangan bagi sekolah-sekolah dan kelompok akademisi di AS untuk bekerja sama dengan institusi Israel. Setiap mahasiswa atau pelajar Israel yang ada di AS masih diperkenankan mengenyam pendidikan seperti sebelumnya.


(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads