"Tenaga ahli personal yang melekat pada anggota dan pimpinan ini masih belum secara baik tertangani, karena tidak bisa dipungkiri, banyak tenaga ahli yang direkrut itu teman, saudara, bahkan anak sendiri," ujar Pramono.
Hal tersebut disampaikan Pramono usai menghadiri diskusi dengan Pimpinan KPK tentang pencegahan korupsi di lembaga DPR di kantor KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (18/12/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau rekrutmen tenaga ahli berdasarkan pertemanan dan perkawanan, ini menjadi beban," jelasnya.
Sementara itu, pihak KPK yang diwakili oleh Busyro Muqoddas siap membantu DPR dalam hal perekrutan tenaga ahli. KPK siap memberlakukan sistem assesment untuk perekrutan tenaga ahli.
"Kami siap untuk memback up kebutuhan tenaga ahli itu dengan prinsip the right man in the right job, sehingga ada transparansi dan kualitas profesional," ungkap Busyro.
(kha/mok)