Menurut Kanit Laka Lantas Jakarta Barat, AKP Rahmat Dahlizar, Riski merupakan pengangguran yang sedang mencari kerja. Dan sebelum menabrak, dia sempat kekesal dengan orang tuanya.
"Dia itu sebelumnya minta uang Rp 12 juta sama bapaknya buat cari kerja, tapi enggak dikasih. Jadi dia ngambek sama orang tua lalu pergi," jelas Dahlizar saat ditemui di Kantor Samsat Daan Mogot, Jakarta Barat, Rabu (18/12/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dahlizar mengatakan, orang tua Riski merupakan orang tua yang religius. Dan selama ini anaknya tidak pernah mabok-mabokan. "Di mobilnya tidak ditemukan adanya narkoba atau minuman keras," imbuh Dahlizar.
Dahlizar mengatakan, petugas sudah melakukan tes urine terhadap Riski. Hasilnya Riski negatif mengkonsumsi barang haram tersebut.
"Dia negatif narkoba. Tapi dia memang semalam mabok obat penenang," ujar Dahlizar.
Dahlizar mengatakan, saat ini Riski sudah dibawa oleh orang tuanya ke rumah sakit. "Ya namanya orang tua ingin perawatan karena korban mengeluhkan dada sakit," jelas Dahlizar.
Dahlizar mengatakan, polisi tetap akan meminta keterangan ke pengemudi tersebut jika sudah selesai perawatan. "Nanti kalau sudah sehat nantinya kita minta keterangan," imbuh Dahlizar.
Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 21.00 WIB, Selasa (17/12), itu berlokasi tak jauh dari lampu merah Duri arah Daan Mogot. Tidak ada korban dari peristiwa ini.
Saat itu sedan bernopol B 2110 SE yang dikemudikan Rizki menabrak minibus yang sedang berada di dalam garasi sebuah rumah. Sedan tersebut terlebih dahulu menabrak 3 motor, lalu menabrak garasi sebelum menghantam minibus di dalamnya. 3 Motor yang ditabrak masing-masing bernomor polisi B 3447 BNK, Yamaha Xeon B 3135 BHE, dan Supra Fit B 6954 PBK.
(spt/nal)