"Dalam wacana perdebatan kita ada macam-macam, ada Bu Mega-Jokowi, Jokowi-Puan dan lainnya. Itu semuanya wacana bukan usulan, diskusinya masih internal," ucap bendahara PDIP Olly Dondokambay di Gedung DPR, Senayan, Senin (16/12/2013).
"Dalam rapat bebas usulkan bicara seperti apa, melihat Jokowi seperti apa. PDIP melihat kepentingan bangsa," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Survei kita sudah ada, bukan untuk publikasi tapi kerja. Bagi kita nggak ada kekhawatiran, kalau sudah ditetapkan keputusan Bu Mega yang terbaik itu yang harus kita dukung," ucap ketua komisi XI itu.
Selain skenario Mega-Jokowi dan Jokowi-Puan, sebelumnya sudah pernah muncul lebih dulu skenario Jokowi-Eksternal dan Jokowi-Internal. Skenario Jokowi-Eksternal salah satu yang mencuat adalah Jokowi-Ahok.
"Itu (Jokowi-Ahok) pernah muncul diusulkan di Sumatera Utara. Kalau mereka berhasil di Jakarta, ada kemungkinan bisa didorong ke atas," ujar Wasekjen PDIP Hasto Kristianto saat dihubungi, Senin (9/12).
Menurutnya, hubungan Ahok dengan PDIP sangat dekat dan cair. Terlebih saat Pilgub DKI yang mengusulkan duet DKI itu sebagai gubernur.
"Sejak dulu cair, saat rapat pemenangan Pilkada langsung, ketua umum pimpin rapat dan itu pak Ahok datang," ujarnya.
Sementara itu, skenario Jokowi-Internal selain Puan Maharani pernah muncul nama lainnya adalah saudara kandung Puan, Prananda.
"Bisa Ibu Mega dengan Mas Jokowi, Mas Jokowi dengan Mas Prananda, bisa berbagai kemungkinan," kata Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait, Selasa (8/10).
Jadi, jika dikumpulkan beberapa skenario PDIP di Pilpres 2014 antara lain adalah, 1. Megawati-Jokowi, 2. Jokowi-Puan, 2. Jokowi-Ahok, 3. Jokowi-Prananda.
(bal/van)