"Berita itu mengada-ada dan sama sekali tidak benar apalagi akurat. The Australian mencari alasan pemaaf kenapa Australia menyadap pemimpin Indonesia dalam hal ini khususnya Ibu Negara, Ibu Ani Yudhoyono. Harusnya mereka mengakui saja dan tidak berkelit atas penyadapan itu untuk hubungan yang lebih baik di masa depan," jelas TB Silalahi yang juga pernah menjadi penasihat SBY dalam pernyataannya, Senin (16/12/2013).
TB Silalahi kini menjadi Ketua Dewan Pengawas Partai Demokrat. Berikut pernyataan TB Silalahi:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khusus mengenai Agus Harimurti, karier perwira muda ini sangat cemerlang dan terus terang saja walaupun sedikit, saya ikut membina dia antara lain di dalam penugasan ke Lebanon. Saya yakin Agus ini adalah salah satu calon presiden yang baik di masa depan tanpa di rekayasa-rekayasa tetapi bukan untuk tahun 2014 karena dia masih sangat muda, masih berpangkat letnan kolonel dan masih butuh pematangan.
Mengenai Sudi Silalahi, Sudi Silalahi sudah mengikuti SBY sebagai atasan langsung puluhan tahun. Mulai dari SBY sebagai Kasospol, Menkopolkam dan 2 periode SBY sebagai presiden, mereka berdua sudah chemistry termasuk dengan keluarga cikeas. Lalu apa alasannya dia untuk mundur?
Tentang kabar dominannya Ibu Ani di Kabinet, yang saya alami walaupun saya tidak duduk dikabinet, Ibu Ani tidak pernah mencampuri urusan pemerintahan. Pak Sudi yang setiap hari dalam posisi Sekretaris Negara juga telah memberi penjelasan mengenai hal ini yang mengatakan hal yang sama.
(trq/ndr)