Soegeng Sarjadi Sindicate (SSS) yang mereview hasil survei dari 30 survei yang dirilis oleh 20 lembaga survei sepanjang tahun 2013, menyimpulkan Jokowi adalah capres yang paling berpeluang memenangkan Pilpres 2014.
Dalam hasil analisis yang dipublikasikan SSS pada Kamis (12/12) lalu, Jokowi meraih 22,97% dukungan, di atas Prabowo Subianto (19,1%). Sementara itu Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri hanya berada di urutan ke empat dengan raihan 11,42% dukungan. Suara dukungan untuk Mega berada di bawah Aburizal Bakrie (12,09%).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pemuda mayoritas memilih Jokowi sebagai capres (25,8%), diikuti Prabowo (10,7%), dan Aburizal Bakrie (9,2%). Sementara itu Megawati lagi-lagi hanya di urutan keempat dengan hanya 6,9% dukungan.
Survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia pimpinan Burhanuddin Muhtadi menuai hasil yang tak jauh beda. Hasil survei yang dirilis pada Kamis 21 November 2013 silam menunjukkan Jokowi sebagai capres paling banyak dipilih oleh 35,9% responden.
Di posisi nomor dua adalah Aburizal Bakrie yang prosentasenya sama dengan Prabowo Subianto. Kemudian disusul Wiranto (7,8%), baru setelah itu Mega dengan hanya 5,9% dukungan.
Karena saking kuatnya elektabilitas Jokowi, lembaga survei Cyrus Network yang merilis hasil tak jauh beda pada Minggu kemarin punya julukan khusus.
"Penggabungan Jokowi ke partai mana pun bisa menjadikan partai tersebut sebagai pemenang pemilu. Jokowi bisa mengerek suara partai manapun. Oleh sebab itu, kami menyebut Jokowi sebagai capres setengah dewa," kata Direktur Riset Cyrus Network Eko Dafid Afianto, di kantornya, Komplek Graha Pejaten no 4, Jl Pejaten Raya, Jakarta Selatan, Minggu (15/12/2013).
(van/try)