"Kemarin dikejar pembimbing saya, Bu Valina Singka, 'Pak Ganjar, cepat-cepat'. Saya hanya punya waktu dua minggu untuk nulis. Alhamdulilah bisa selesai dalam dua minggu," kata Ganjar di UI, Depok, Jawa Barat, Senin (16/12/2013).
Tesis Politisi PDIP ini berjudul 'Sikap Fraksi PAN, Fraksi Partai Demokrat, dan Pemerintah Terhadap Isu Independensi KPU Dalam Pembahasan Revisi UU No 22/ 2007 tentang Penyelenggara Pemilu'. Berapa nilai yang diperoleh Ganjar?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu penguji Ganjar, Profesor Syamsuddin Haris justru menyoroti independensi Ganjar sebagai politisi PDIP yang menyoroti parpol lain dalam tesisnya. Namun Haris menyatakan Ganjar menempatkan diri sebagai akademisi, bukan politisi.
"Tantangannya di situ justru. Bagaimana menjelaskan posisi akademik di satu pihak dan posisi sebagai politisi di pihak lain," ujar Haris.
Ganjar menjelaskan, FPAN dan FPD di DPR menjadi sorotannya karena kedua fraksi itu berubah sikap soal independensi KPU dari unsur partai politik saat revisi UU No 22/2007 dilakukan. Kedua fraksi akhirnya setuju saja jika ada unsur parpol dalam KPU. Ini karena pembahasan waktu itu bisa berpotensi deadlock.
"Kalau mau memprbaiki itu (independensi), maka perlu ada UU tentang kodifikasi hukum Pemilu. UU Parpol, Pemilu, plus penyelenggaranya, plus aturan kampanye. Kenapa aturan ini berserakan? Kalau semua itu satu kitab maka bisa untuk semua," tutur Ganjar.
(dnu/van)