Media AS, New York Post, Jumat (13/12/2013) menyatakan, perilaku Obama saat menghadiri acara mengenang Nelson Mandela di Johannesburg, Afrika Selatan itu sangat buruk. Di hadapan 91 pemimpin dan tokoh dunia serta puluhan ribu warga Afsel, Obama dianggap berperilaku kurang pantas.
Media ini bahkan menyebut Obama sibuk menggoda, tertawa genit, bahkan asyik berbisik dengan Perdana Menteri Denmark, Helle Thorning-Schmidt. Obama terlihat lebih fokus mengobrol dengan PM Denmark dan terkesan mengabaikan istrinya yang duduk di sebelahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Obama sendiri menyebut Mandela sebagai sumber inspirasinya, yang dia bandingkan dengan pemimpin besar lain seperti Abraham Lincoln, Mahatma Gandhi, dan Dr Martin Luther King. Namun sebagai seorang presiden AS yang tampil di hadapan publik, Obama malah terlihat seperti sibuk bercengkerama dengan seorang wanita yang juga seorang kepala pemerintahan Denmark dan telah berkeluarga.
New York Post menyebutnya sangat tidak pantas.
Gedung Putih sendiri enggan mengomentari hal ini. Pemerintah AS tampaknya tidak terlalu peduli dengan isu yang menjadi perhatian dunia ini. Namun rakyat AS, sebut New York Post, tidak akan bisa dengan mudah melupakan begitu saja perilaku pemimpin mereka yang gajinya dibayar dari pajak yang mereka bayarkan setiap tahunnya.
Obama harus memberi penjelasan kepada wanita yang dinikahinya, kepada kedua putrinya, kepada rakyat Afsel dan rakyatnya sendiri. "Dia berutang maaf pada dunia," tandas New York Post dalam artikelnya bertajuk "Flirty Obama owes us an apology".
(nvc/ita)