"Jangan sampai proyek yang mendesak harus nunggu korban lagi. Intinya sejak awal harus dilakukan. Ini kan banyak penundaan," kata Pengamat Perkotaan Yayat Supriyatna saat berbincang dengan detikcom, Kamis (12/12/2013) malam.
"Jangan hanya semangat. Jangan terus seminggu lagi lupa," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara ini perlu ada pembebasan area-area di stasiun, banyak angkot ngetem misalnya di Karet di dekat pintu lintasan. (Soal warung sekitar perlintasan) kalau tanahnya milik KAI, gusur aja kayak sekarang penertiban, ibaratnya kalau tidak dilakukan tindakan kapan lagi," kata Yayat.
Kemudian menurutnya, langkah Pemprov juga harus dibarengi dengan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Khususnya untuk lima perlintasan yaitu Permata Hijau, Bintaro, Cipinang, Tanjung Barat, Semanan (Kalideres) yang disebut sangat prioritas untuk dibangun underpass.
"Yang lima itu segera dibangun (underpass). Khususnya yang sangat padat," tutur Yayat.
Namun, pembangunan tersebut juga harus dikabarkan ke masyarakat karena bisa menimbulkan dampak kemacetan yang lebih parah. Hal ini dilakukan agar masyarakat tahu mengenai pembangunan itu dan mencari jalur alternatif.
"Informasikan itu ke masyarakat bahwa akan ada pekerjaan. Segera dibuat skenarionya. Jangan sampai nanti 2014, DKI menggenjot semua pembangunan ada MRT juga, masih ada persoalan kemacetan. Informasikan pekerjaan itu," kata Yayat.
Pemprov DKI akan membangun fly over dan underpass di perlintasan sebidang kereta api untuk mengurangi risiko kecelakaan. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan kelima titik perlintasan KA super prioritas itu adalah, Permata Hijau, Bintaro, Cipinang, Tanjung Barat, Semanan (Kalideres).
(dha/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini