3 Cerita di Balik Kematian Fikri Mahasiswa Baru ITN Saat 'Ospek'

3 Cerita di Balik Kematian Fikri Mahasiswa Baru ITN Saat 'Ospek'

- detikNews
Jumat, 13 Des 2013 06:52 WIB
3 Cerita di Balik Kematian Fikri Mahasiswa Baru ITN Saat Ospek
Jakarta - Fikri Dolasmantya Surya (20), mahasiswa baru jurusan Planologi Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, diduga meninggal tidak wajar di sela Ospek. Ada dugaan kekerasan hingga pelecehan seksual dalam kasus tersebut. Polisi turun tangan.

Fikri mengembuskan nafas terakhir saat mengikuti Ospek yang dikemas dalam Kemah Bakti Desa di Pantai Goa Cina, Dusun Rowotratih, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten, Malang, Sabtu, 12 Oktober 2013 lalu. Acara itu diikuti 114 mahasiswa baru.

Berdasarkan informasi di kepolisian, saat kejadian, teman-teman kebingungan membawa Fikri ke Puskesmas Sumbermanjing Wetan. Oleh bidan setempat, Fikri dinyatakan sudah meninggal. Dengan menggunakan ambulans, jasad Fikri dibawa ke RS Bokor Turen, lalu ke RS Syaiful Anwar untuk divisum. Ditegaskan, Fikri telah tak bernyawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluarga hanya mengizinkan visum luar. Kemudian, jenazah dibawa pulang ke rumah duka, Nusa Tenggara Barat dan dimakamkan. Beberapa bulan kemudian, ada dugaan Fikri meninggal karena ada kekerasan. Berikut 3 cerita di balik kematian mahasiswa angkatan 2013 tersebut.


Demo

Awalnya, kematian Fikri hanya jadi perbincangan orang per orang. Dua bulan setelah kejadian, isu kematian yang tak wajar berembus kencang. Teman-teman sekampus Fikri berunjuk rasa . Mereka menilai Fikri meninggal karena ada kekerasan.Β  DIsebut-sebut ada pelecehan seksual dalam kegiatan tersebut.

Selain demo, sekelompok mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Anti Kekerasan (AMAK) akan mengadukan kasus tersebut ke Polres Malang, Selasa (10/12/2013). Mulailah terkuak sedikit demi sedikit cerita di balik kematian mahasiswa baru tersebut. Namun karena keluarga enggan makam Fikri dibongkar untuk visum, sejauh ini penyelidikan hanya memfokuskan pada keterangan saksi-saksi.

Beredar Foto

Kabar tak sedap atas kematian Fikri dipertegas dengan beredarnya foto-foto yang diklaim sebagai dokumentasi kegiatan. Selain menampilkan kekerasan fisik, juga ada foto mahasiswi seolah tengah diperkosa di sebuah tempat terbuka. Satu mahasiswi di-'handle' dua mahasiswa.

Panitia membantah foto-foto itu. Mereka mengakui kekerasan selama kegiatan hanya berupa push up dan jalan jongkok. Itu pun hanya untuk mahasiswa yang melanggar peraturan.

Kepada polisi, panitia menjelaskan Fikri meninggal setelah jatuh pingsan di jalan saat menuju hutan mangrove. Bukan karena hukuman atau kekerasan fisik selama kegiatan.

Video Kekerasan

Polisi turun tangan dan memeriksa sejumlah mahasiswa dan dosen. Mabes Polri melalui Kabid Penum Brigjen Boy Rafli Amar menyebutkan kepolisian menemukan video kekerasan kegiatan mahasiswa ITN. Namun di video itu tidak terdapat gambar Fikri.

"Meski demikian tim penyidik akan tetap memeriksa video tersebut mengaitkan kematian almarhum dan kekerasan dalam proses ospek di universitas tersebut," jelas Boy Rafli kepada wartawan di Mabes Polri Jalan Trunojoyo.
Terhadap kasus ini, Rektor ITN Suparno Djiwo memecat Kepala Jurusan Planologi Ibnu Sasongko dan Sekretaris Jurusan Arief Setiyawan, Kamis (12/12/2013). Keduanya dianggap lalai melakukan pemantauan.

Meski tak mengakui ada kekerasan sebagaimana tudingan pihak luar, Rektor Suparno mengambil kebijakan menghapus ospek. Sebagai gantinya, akan digelar pendidikan karakter di dalam kampus.
Halaman 2 dari 4
(try/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads