Hendy nonton bareng dengan sekitar 140 kader DPC PDIP Semarang dan memenuhi satu teater. Saat film dimulai dan diputar lagu Indonesia Raya, seluruh penonton yang datang langsung berdiri dan ikut bernyanyi.
Setelah lagu berhenti dan mulai memasuki adegan film, Hendy yang berada di kursi paling belakang mempersilakan penonton duduk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai menyaksikan film karya Hanung Bramantyo itu, Hendy mengaku puas karena film yang ia lihat alur ceritanya sama dengan pelajaran sejarah yang selama ini dipelajari.
"Filmnya bagus, sama seperti yang sering dipahami dalam pelajaran sejarah, bagaimana bangsa ini dimerdekakan oleh Bung Karno dan Bung Hatta," tandas ketua DPC PDIP Semarang itu.
Selain alur cerita yang menampilkan sejarah bangsa, Hendy tertarik dengan bumbu percintaan dalam film berdurasi 137 menit itu. Menurutnya tidak banyak yang tahu bagaimana Soekarno bisa bertemu dengan Fatmawati.
"Film ini ada drama cintanya yang menarik. Mungkin tidak semua tahu bagaimana Bung Karno bertemu dengan Bu Fatmawati, sehingga film ini menarik dan layak ditonton orang banyak," ujar Hendy yang berkemeja merah dengan gambar naga di bagian depannya.
Ia pun merekomendasikan film tersebut untuk menjadi tontonan keluarga karena nilai-nilai yang terkandung di sana. Selain itu dengan menonton film itu, bisa memperlihatkan sosok Soekarno yang selama ini hanya ada dalam buku Sejarah.
"Mari kita maknai dan pahami ini sebagai bagian sejarah dan untuk meningkatkan kecintaan kita pada figur Bung Karno," tegas Hendy.
(alg/fdn)