Ceritanya terjadi sekitar dua tahun lalu. Kala itu, sekitar pukul 12.00 WIB siang, Tarnedi mengangkut tiga penumpang wanita. Mereka hendak ke apartemen Semanggi. Di tengah perjalanan, ketiganya sibuk berdiskusi soal rencana rapat. Mereka menyebut kata 'meeting'.
"Mereka bilang matang miting, saya pusing. Saya nyeletuk ngomong, Mbak apa artinya? Terus mereka jawab itu artinya rapat," kata Tarnedi saat berbincang dengan detikcom di taksinya, Rabu (11/12/2013) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, Tarnedi yang masih polos, menyangka ucapan bule itu adalah meeting yang baru saja dipelajarinya. Dia pun menolak permintaan bule tadi.
"Saya bilang tidak, tidak," katanya sambil mengayunkan tangan.
"Soalnya saya pikir itu dia ngajak saya rapat, makanya saya tolak," sambungnya.
Belakangan, dia baru diberi tahu oleh seorang satpam yang bisa bahasa Inggris, kalau maksud bule tersebut adalah untuk memintanya menunggu, bukan untuk mengajaknya rapat.
"Saya diketawain satpam yang bisa bahasa Inggris, waiting itu nunggu, bukan rapat. Saya jadi kehilangan rezeki," cerita ayah dua anak ini penuh sesal.
Setelah itu, pria yang pernah jadi sopir bajaj dan tukang becak ini bertekad kuat dalam hatinya ingin belajar bahasa Inggris. Dia tak mau lagi kehilangan rezeki gara-gara masalah bahasa.
"After that I always ask my customer with English everyday until now," ucap Tarnedi dalam bahasa Inggris yang medok.
(mad/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini