Aksi demo berlangsung sejak pukul 00.00 WIB,Β Rabu (11/12/2013). Pantauan detikcom, pukul 04.30 WIB, polisi terpaksa menembakan gas air mata untuk membubarkan unjuk rasa yang tepat di depan kampus IISIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Pendemo langsung berlarian membubarkan diri. Arus lalu lintas sempat lancar seketika.
Tak lama kemudian, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia (Komando) itu kembali berkumpul dan melanjutkan aksi unjuk rasanya. Polisi pun tak mau diam, tembakan gas air mata kembali dilakukan. Mahasiswa itu kembali bubar seketika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi kemudian menyuruh anak kecil itu unutk kembali ke rumahnya. "Jangan ke sini, ayo masuk ke rumah, nanti matanya pedas," ujar salah seorang petugas.
Seorang ibu kemudian tampak menangis mencari anaknya. Tapi segera ditenangkan oleh polisi.
"Anak saya mana, tolong cari anak saya Pak," kata ibu tersebut.
Warga pun protes atas aksi unjuk rasa ini. Terlebih aksi yang sempat memblokir jalan dan menyandera satu unit mobil milik PLN ini dilakukan saat waktu istirahat.
"Suaranya tembakannya bikin panik. Ini yang demo bikin repot saja, subuh-subuh orang mau kerja jadi begini, bikin panik saja," ujar Anto, salah seorang warga.
Hingga pukul 05.15 polisi masih berjaga di sekitar lokasi unjuk rasa. Arus lalu lintas yang tadi sempat tersendat karena tembakan gas air mata, kini sudah mulai lancar. Pendemo tampak masih berada di sekitar lokasi kampus.
(bpn/jor)