Kisah Pemotor 'Tuli' di Perlintasan Kereta Pasar Minggu

Kisah Pemotor 'Tuli' di Perlintasan Kereta Pasar Minggu

- detikNews
Selasa, 10 Des 2013 10:15 WIB
Jakarta - Tabrakan kereta api dengan truk BBM di Bintaro bukan kecelakaan pertama di perlintasan kereta api di Jakarta. Kesadaran masyarakat terhadap bahaya di perlintasan kereta masih sangat rendah, meski ancamannya sangat nyata: nyawa melayang.

Perlintasan KRL di sebelah Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan, adalah salah satu perlintasan kereta yang cukup sibuk di Jakarta. Kereta lewat setiap beberapa menit sekali. Tentunya palang pintu plus sirine pun meraung-raung setiap beberapa menit sebelum kereta lewat. Paling lama, suasana tenang tanpa sirine palang pintu kereta hanya 5 menitan.

Yang terjadi pada Selasa (10/12/2013), palang pintu dan sirine tanda KRL mau lewat itu diabaikan oleh pengendara, terutama pemotor yang terburu-buru melintas. Sudah seperti menyeberang jalan, pemotor yang sudah mengangkat palang untuk meloloskan motor mereka langsung tengok kiri-kanan lalu menyeberang jika KRL belum terlihat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini tentu saja sangat bahaya. Apalagi selebar kira-kira empat meter itu dipenuhi pemotor dari dua arah plus PKL dan kios-kios yang menggelar dagangannya sampai bibir jalan. Arus lalu lintas pun tersendat cukup parah. Entah apa jadinya kala pemotor yang berlagak 'tuli' ini kena macet di tengah rel kereta.

Kecelakaan KRL di Pasar Minggu sendiri sudah sering terjadi. Misalnya saat Bus Kopaja yang penuh penumpang ditabrak kereta api di perlintasan Volvo, Pasar Minggu 3 Maret lalu. Sejumlah penumpang mengalami luka-luka akibat kecelakaan itu. Namun sopir dan kernet bus justru malah melarikan diri.

Tak jauh dari Stasiun Pasar Minggu, pada Rabu 14 Agustus lalu, mobil Avanza tertabrak KRL di perlintasan kereta flyover Jagakarsa. Mobil itu rusak parah.

Ini menjadi pelajaran bagi kita bersama, pentingnya menjaga keselamatan bersama di perlintasan Kereta Api.


(van/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads