Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, pemasangan CCTV di pintu perlintasan kereta untuk memantau arus lalu lintas dan mengetahui siapa pengendara yang tidak tertib.
"CCTV ini gunanya untuk mengetahui siapa-siapa saja oknum yang suka melanggar lalu-lintas, lewat sembarangan di perlintasan itu," ujar Ahok di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (9/12/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti wajahnya akan terekam, dicocokkan dengan data, lalu kita bisa kenakan denda atau blokir langsung STNK-nya," katanya.
Sebelumnya, Ahok juga meminta agar PT KAI segera menutup pintu-pintu perlintasan kereta api liar yang ada. Untuk jalur kereta Serpong-Tangerang saja, jumlah pintu perlintasan ilegal ini berjumlah ratusan. Hal ini tentu sangat berbahaya.
"Kalau yang resmi paling cuma 12 atau 16 buah saja. Justru yang tidak resmi itu bisa mencapai ratusan. Semua bikin sendiri kan. Dia merasa mau motong jalan. Kita mau tutup. Nah sekarang PT KAI mau tembokin, rumah liar lagi didudukin," jelas Ahok.
"Jadi, perlintasan kereta liar itu harus ditutup semuanya. Makanya, kita dukung PT KAI untuk menutupkan. Ini kan kewenangan mereka. Pokoknya, jangan sampai nanti sudah ditutup perlintasannya, lalu tiba-tiba dibongkar lagi sema warga. Intinya itu penegakan hukum," tambah mantan Bupati Belitung Timur ini.
(jor/mad)