"Ada SOP-nya yang oleh PT KAI sendiri punya sarana dan prasarana (jika terjadi kecelakaan). Juga ada rujukan rumah sakit di DKI ada semua, jadi ambulans dari situ," kata Menteri Perhubungan EE Mangindaan usai rapat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/12/2013).
"Kemudian dalam kereta ada SOP sendiri bagaimana ke luar, ada petunjuk," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aspek itu (kelengkapan peralatan darurat) juga akan menjadi bahan evaluasi kami, ini jadi masukan," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Nugroho Iriyanto, mengatakan bahwa alat kelengkapan yang disediakan salah satunya adalah alat pemecah kaca.
Selain itu adalah panel rem di tiap gerbong yang bisa ditekan oleh penumpang jika ada situasi darurat. Namun, Nugroho juga menyebut tak mengetahui apakah rangkaian KRL yang menabrak truk tangki itu memiliki kelengkapan tersebut.
"Rem darurat ini bisa dipakai penumpang saat melihat ada indikasi bencana atau hal-hal lain. Dia bisa mengambil langkah dengan mengoperasikan rem darurat," kata Nugroho Iriyanto.
"Tapi saya tidak tahu apakah sudah diberitahukan ke penumpang atau tidak," imbuhnya.
(bal/mad)