Tiga Cerita Saksi KRL vs Truk Tangki BBM di Bintaro

Tiga Cerita Saksi KRL vs Truk Tangki BBM di Bintaro

- detikNews
Senin, 09 Des 2013 16:38 WIB
Tiga Cerita Saksi KRL vs Truk Tangki BBM di Bintaro
Jakarta - Truk tangki yang mengangkut BBM jenis premium milik Pertamina nekat menerobos pintu perlintasan kereta api di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan. Sopir truk mengabaikan klakson KRL jurusan Serpong-Tanah Abang yang hendak melintas hingga terjadilah bola api besar akibat tumbukan dua kendaraan besar itu.

Sejumlah saksi mata di lokasi, Senin (9/12/2013), menyebutkan detik-detik kejadian yang dramatis itu. Beberapa keterangan yang disampaikan adalah teriakan minta tolong dari para penumpang di beberapa gerbong paling depan. Mereka kepanasan dan terluka.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun detikcom, berikut tiga keterangan saksi mata peristiwa yang merenggut nyawa 5 orang tersebut;

Suara Tabrakan Seperti Bom

Dengan muatan sebanyak 24 kiloliter BBM dan tumbukan dari KRL, bola api pun mencuat. Kepulan asap berwarna hitam pekat membumbung ke atas langit. Ratusan warga mulai berlarian menjauh tapi ada juga yang berkerumun mendekat.

"Bunyinya seperti bom, saya langsung lari ke sana dan lihat gerbong paling depan dan gerbong kedua itu paling parah," kata saksi bernama Jamrud ditemui di lokasi kecelakaan, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (9/12).

Jamrud ketika itu sedang menikmati secangkir kopi di salah satu warung makan dekat lokasi. Ledakan yang dikira berasal dari sebuah bom itu tak membuatnya menjauhi asal ledakan. Beberapa ledakan susulan sebanyak dua kali juga terjadi.

Kaki Penumpang Terluka dan Melepuh

Jamrud mendapati dua gerbong paling depan mengalami kerusakan parah. Ia tak berpikir panjang dan mengajak warga lainnya untuk menyelamatkan penumpang di gerbong kedua.

Dengan memecahkan kaca, Jamrud bersama warga lainnya menarik keluar satu per satu penumpang yang sebagian besar adalah wanita. Ia melihat kaki para penumpang berlumuran darah dan telapak kaki yang melepuh.

"Saya tolong di gerbong kedua, isinya paling banyak ibu-ibu dan sebagian besar luka mereka di kaki. Kaki mereka berdarah dan ada beberapa yang telapak kakinya melepuh," ujar Jamrud di dekat lokasi kejadian, Senin (9/12).

Namun ada keajaiban yang ia lihat, anak-anak kecil di dalam kereta tidak mengalami luka separah orangtua mereka. Tak ada kaki anak-anak itu yang melepuh.

"Ada anak-anak yang ternyata nggak apa-apa, padahal kaki ibunya parah," papar Jamrud.

Truk Tangki Terobos Palang Sebelum Tabrakan

Sesaat sebelum tabrakan terjadi, suara sirine palang perlintasan telah memekakkan telinga para pengendara. Suara itu beriringan dengan palang yang perlahan menutup jalan, tapi truk tangki nekat melintas.

"Sirine sudah menyala, palang juga sudah mau menutup, truknya menerobos," terang saksi yang juga penumpang kereta, Monika Astrid, di lokasi, Senin (9/12).

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 11.15 WIB di perlintasan Pondok Betung, Bintaro, Jaksel. Kecelakaan itu begitu cepat. Satu gerbong terguling, kemudian para penumpang di gerbong lain menyelamatkan diri keluar dari gerbong.

"Palang baru terbuka 1-2 menit, kemudian semua lompat. Truk terbakar dan ada ledakan-ledakan kecil," ujar Astrid.
Halaman 2 dari 4
(vid/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads