"Pada mau mecahin kaca enggak bisa. Terus ada yang mecahin dari luar. Kalau enggak dipecahin mati semua itu," ujar Nengsih saat ditemui di salah satu lokasi evakuasi di SD Bintaro Komplek, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2013).
"Itu kereta udah miring. Banyak asep sama suara 'kretek-kretek' kayak api ngebakar gitu," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak berapa lama, Hermansyah, anak bungsau Nengsih datang menjemput. Dirinya mengaku melihat kabar kecelakaan itu dari televisi.
"Lihat dari TV. Ibu saya telepon terus mati. Ditelepon lagi suaranya perempuan terus mati. Ditelepon lagi suara laki-laki, katanya ibu saya di SD Bintaro, langsung saya buru-buru ke sini," kata warga Palmerah itu.
Hermansyah bersyukur ibunya tidak mengalami luka serius. Dirinya mengatakan, ibunya dalam perjalanan di KRL itu untuk berkunjung ke rumahnya di daerah Palmerah Barat.
(dha/gah)