Media Iran Sebut Pemakaman Mandela Bisa Jadi 'Jebakan' Bagi Rouhani

Media Iran Sebut Pemakaman Mandela Bisa Jadi 'Jebakan' Bagi Rouhani

- detikNews
Senin, 09 Des 2013 12:22 WIB
Hassan Rouhani (AAP)
Teheran - Upacara pemakaman Nelson Mandela akan dihadiri banyak kepala negara maupun tokoh dunia. Media Iran menyebut acara pemakaman tersebut bisa menjadi 'jebakan' bagi Presiden Iran Hassan Rouhani, karena dia akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

Saat ini pemerintah Iran belum mengumumkan secara resmi siapa yang akan menghadiri upacara pemakaman Mandela di Afsel pada Selasa (10/12) besok. Prosesi pemakaman Mandela baru dilakukan pada Minggu (15/12) mendatang.

Surat kabar garis keras Iran, Kayhan memperingatkan jika Presiden Rouhandatang langsung ke Afsel, maka dia akan bertemu dengan Presiden Obama yang disebutkan sebagai 'kepala pemerintahan setan'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejumlah media asing dan domestik menggunakan momen upacara pemakaman ini sebagai dalih untuk mendorong Rouhani melakukan pertemuan dengan kepala pemerintahan setan," demikian tulis Kayhan seperti dilansir news.com.au, Senin (9/12/2013).

Sebagai presiden baru Iran, Rouhani dikenal sangat moderat. Semenjak dia memerintah, Rouhani berusaha menunjukkan visinya yang digaungkan sejak awal, yakni menjalin hubungan baik dengan negara Barat. Terlebih, sejak lama Iran selalu bersitegang dengan kekuatan dunia internasional.

Momen yang menjadi tonggak sejarah hubungan Iran dengan negara Barat terjadi ketika Obama terlibat percakapan telepon selama 15 menit dengan Rouhani pada September lalu. Percakapan telepon tersebut merupakan kontak pertama antara kedua kepala negara semenjak tiga dekade lalu.

Saat itu, Rouhani juga melakukan kunjungan ke markas PBB di New York, namun dia tidak bertemu dengan Obama. Dalam halaman depannya, Kayhan menuliskan "Setan kembali memasang jebakan, kali ini di Johannesburg".

Masih belum diketahui pasti apakah Rouhani akan menghadiri upacara pemakaman Mandela, namun dia sempat menyampaikan ucapan duka cita bagi pemimpin besar Afsel tersebut. Mandela meninggal dunia pada usia 95 tahun pada Kamis (5/12) lalu. Semasa hidup, Mandela pernah berkunjung ke Iran sebanyak dua kali, yakni pada tahun 1992 dan 1999.


(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads