Rencana 'Serangan' Garam dan Cerita Mistis di Gedung C1

Sisi Lain Pemberantasan Korupsi

Rencana 'Serangan' Garam dan Cerita Mistis di Gedung C1

- detikNews
Senin, 09 Des 2013 10:55 WIB
Benda Mistis di KPK
Jakarta - Siapa sangka, dalam proses pemberantasan korupsi juga dibarengi dengan hal-hal gaib. Bahkan, ada yang sampai berniat menyerang KPK dengan cara-cara 'halus'.

Sejumlah cerita terangkum dari penuturan jubir KPK Johan Budi hingga beberapa saksi mata yang setiap hari bertugas di KPK. Mereka meyakinkan, upaya pelemahan dengan cara 'tak masuk akal' itu ada. Meski tak berpengaruh banyak bagi penanganan dalam sebuah kasus.

Saat diwawancarai wartawan pada 12 November 2010 lalu, Johan pernah bercerita santai soal penampakan di kantornya, C1. KPK selama ini dikenal dengan sebutan C1 karena terletak di Jl HR Rasuna Said Kav. C1 Kuningan Jakarta Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gedung delapan lantai yang dibangun pada 2006 ini tidak hanya dihuni oleh karyawannya saja, melainkan oleh 'karyawan' lain dari alam gaib.

"Ada yang tertangkap kamera CCTV. Seperti sosok wanita berambut panjang sedang berjalan," ujar Johan.

Selain itu, Johan sendiri pernah mengalami hal yang dipikirnya tidak masuk akal. Saat itu, malam hari ketika dirinya sedang berada di ruangannya di lantai tiga, dia mendengar suara air yang mengucur deras dari kamar mandi. Namun tak ada siapa pun di toilet. "Sudah malam sekali waktu itu," imbuhnya.



Lalu saat KPK masih dipimpin Antasari Azhar pernah terjadi insiden aneh. Pada suatu hari, semua karyawan di lantai itu sakit seketika. Rupanya, di hari yang sama ditemukan sebuah rajah di dekat sudut ruangan.

"Kita bingung kenapa hari itu semua karyawan di lantai ini sakit. Ternyata seperti ada yang iseng," ungkap Johan.

Tak hanya gangguan di dalam gedung, serangan di luar gedung pernah terdeteksi. Yang terbaru adalah ketika KPK mengungkap kasus suap Akil Mochtar.

Pada Rabu (2/10/2013) malam, KPK menyergap di beberapa lokasi. Mulai dari rumah Akil di kompleks menteri Widya Chandra, hingga rumah Tubagus Wawan di Jl Denpasar. Mereka diduga terlibat kasus terkait sengketa Pilkada Gunung Mas dan Lebak.

Penangkapan itu merupakan berita panas di media massa. Tentunya, ada kerabat dan kolega tersangka yang mendengar itu. Yang lucu, ada upaya mistis dari kerabat tersangka agar tersangka lolos dari KPK.

"Ada kerabat tersangka yang ingin nabur garam di sekeliling KPK," bisik penegak hukum.

Katanya, dengan menabur garam, tersangka bisa lolos dari jerat KPK. Tabur garam itu diketahui dari pemantauan penyidik KPK. Tapi tentu cara tersangka itu tak membuat gentar KPK.

Entah mengapa tabur garam itu batal dilakukan oleh kerabat tersangka tersebut. "Dicek satpam, dini hari itu nggak ada tuh yang tabur garam," cerita penegak hukum itu dengan senyum.

Kabar lain yang beredar adalah soal kesaktian keris Irjen Djoko. Petugas KPK sempat ogah menyentuh koleksi keris itu karena tak mau terkena jimat mantan Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian RI itu.

Cerita mistis seperti ini tampaknya akan terus menghiasi upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK. Percaya tidak percaya, gangguan ini tak akan mengganggu kerja Abraham Samad Cs untuk menghapuskan korupsi di negeri ini.

(mad/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads