5 Fakta Soal Kerusuhan 'Langka' di Singapura

5 Fakta Soal Kerusuhan 'Langka' di Singapura

- detikNews
Senin, 09 Des 2013 10:09 WIB
 5 Fakta Soal Kerusuhan Langka di Singapura
AFP
Jakarta - Sangat jarang mendengar kabar kerusuhan massal di Singapura. Negara kecil itu selalu disebut tempat paling aman yang bebas dari konflik, meski dihuni oleh banyak imigran dari negara lain. Insiden di Little India seolah menjadi antiklimaks itu semua.

Kerusuhan itu terjadi pada hari Sabtu (7/12) malam waktu setempat. Berawal dari sebuah kecelakaan, aksi massa kemudian meluas ke bentrokan. Sejumlah orang terluka dan fasilitas pun rusak berat.

Berikut sejumlah fakta soal kerusuhan tersebut:

Kecelakaan Berbuntut Bentrokan

Reuters
Pada 7 Desember 2013, pukul 21.23 (waktu setempat-red), sebuah kecelakaan fatal terjadi melibatkan bus pribadi dengan seseorang di persimpangan Jalan Race Course dan Jalan Hampshire. Selang beberapa saat, kerusuhan pecah melibatkan sekitar 400 orang.

Pria yang ditabrak adalah warga keturunan India berumur 33 tahun. Dia ditabrak oleh sebuah bus pariwisata hingga tewas. Kecelakaan ini yang memicu marahnya ratusan warga.

Korban Luka dan Fasilitas Rusak

Reuters
Mengutip AFP, Senin (9/12/2013) kerusuhan yang terjadi itu yang terburuk selama 40 tahun terakhir. 18 Orang mengalami luka-luka, 5 mobil polisi dan 1 ambulans dibakar.

Sejumlah kendaraan pribadi juga rusak. Sebanyak 10 anggota kepolisian mengalami luka-luka.

Polisi menurunkan personel dari Special Operations Command dan Gurkha Contingent untuk mengendalikan situasi. Akibat peristiwa ini, 27 orang ditangkap.

Masyarakat Diimbau Waspada

Reuters
Polisi mengimbau masyarakat di sekitar area untuk tetap berada di dalam bangunan saat polisi berusaha menangani keadaan. Sebagian masyarakat lain juga diimbau untuk menjauh dari lokasi kerusuhan.

Masyarakat juga disarankan untuk tetap tenang dan tak berspekulasi terkait insiden ini. Warga setempat yang mempunyai informasi terkait kerusuhan diimbau untuk menelepon polisi di 1800-2550000.

Ditanggapi Serius Pemerintah

Reuters
Wakil Perdana Menteri dan Menteri Dalam Negeri Singapura Teo Chee Hean mengatakan, "Ini adalah kejadian serius dan telah mengakibatkan luka-luka serta kerusakan fasilitas publik. Situasi saat ini telah aman terkendali. Polisi tak akan berusaha melakukan pendekatan kepada massa yang terlibat kerusuhan'."

Singapura dikenal negara yang tenang. Demonstrasi amat jauh dari negara itu. Karenanya kala kerusuhan melanda, publik terkaget-kaget.

"Insiden semalam tak bisa ditoleransi. Kerusuhan, pengrusakan, bukan cara Singapura," jelas Kepala Polisi Ng Joo Hee.

Insiden Langka

AFP
Kerusuhan rasial memang pernah pecah di Singapura, tapi itu dahulu pada 1969. Setelah itu Singapura tenteram, tak ada gejolak di negara ini. Karenanya, negara ini disebut sebagai salah satu negara teraman di dunia.

Rusuh yang terjadi di Little India ini pun membuka mata publik. Ada sesuatu yang terjadi di Singapura. Insiden ini juga memunculkan isu soal para pekerja asing. Para pekerja asal Asia Selatan ini bekerja di bidang konstruksi.

Kerusuhan ini juga menyebabkan munculnya serangan dan kritik bagi para pekerja asing di Singapura. Namun pihak pemerintah mementahkan itu dan meminta para pekerja asing tetap tenang.
Halaman 2 dari 6
(mad/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads