6 Ucapan Kasar Pria Bersorban kepada Polisi

6 Ucapan Kasar Pria Bersorban kepada Polisi

- detikNews
Senin, 09 Des 2013 09:39 WIB
6 Ucapan Kasar Pria Bersorban kepada Polisi
Jakarta - Seorang pria bersorban mengamuk dan memaki-maki polisi saat ditilang di Karawang. Namun meski dimaki, polisi tetap sabar dan tak memberikan respon represif.

Video pria bersorban itu mengamuk saat ditilang polisi ramai dibicarakan. Dia menolak ditilang saat digelar razia dan memaki-maki polisi dengan kata-kata kasar.

Kapolres Karawang AKBP Tubagus Ade Hidayat menyampaikan bahwa pihaknya tetap melakukan penilangan. Polisi di lapangan tidak merespon makian pria itu saat terjaring razia Zebra Lodaya awal Desember lalu karena untuk kepentingan keamanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi juga tengah menyelidiki dugaan pidana pria itu. "Tapi kemungkinan dia agak kelainan, tapi belum tahu juga, tapi ada ketidakwajaran," kata Kapolres Karawang AKBP Tubagus Ade Hidayat saat berbincang dengan detikcom, Minggu (8/12/2013).

Berikut kata-kata kasar pria itu kepada polisi yang menilangnya:

Kalian Emang Nggak Ada Harganya

Pria bersorban mengamuk dan memaki-maki polisi karena terjaring razia. Dia marah karena ditilang.

"Tiba-tiba langsung ditilang-ditilang seenaknya aja. Salah apa dah, nggak mau aku, silakan kalian. Kalian emang nggak ada harganya," makinya kepada polisi.

Di Indonesia SIM Dijual

Kemarahan pria bersorban itu terus berlanjut. Dia terus meracau memaki polisi.

Menurut dia sistem pembuatan SIM di Indonesia tak beres. Polisi bermain dengan memperdagangkan SIM.

"Seluruh Indonesia SIM dijual, tahu nggak," ujarnya lantang.

Polisi mencoba menenangkan.

"Ya ulama, memang aku marah. Kalian anggap aku teroris, tahu tidak. Bukan nggak apa-apa saya itu memang nantang," ujarnya.

"Kalian jual SIM pura-pura nggak tahu, saya tunggu tantangan kalian. Kapolri saja nggak berani tegur saya, aku nggak terima kok enak aja kalian," imbuh pria bersorban itu.

Kalian Bajingan Semua

Kata-kata kasar terus keluar dari pria bersorban. Dia bahkan menyebut polisi bajingan.

Pada awalnya dia mengatakan bahwa anaknya ditilang. Dia marah anaknya ditilang tanpa disidang.

"Saya kemarin ditilang itu anak saya tidak disidangkan. Saya bawa buktinya. Saya tunggu kapolri panggil saya baru saya ceritakan semua," ujarnya.

Lalu dia memaki polisi lagi.

"Aku nggak terima, jadi rusak. Seenaknya jadi kalian, bajingan semua! Aku memang marah," makinya.

Polisi Anggap Saya Teroris

Alih-alih mengenakan helem saat mengendarai sepeda bermotor, pria yang mengamuk di Karawang itu malah memakai sorban. Itulah penyebab dia ditilang.

Namun dia mengamuk saat ditilang.

"Kamu tahu polisi nganggap saya teroris, makanya saya tidak takut. Saya pasang ini (menunjuk sorbannya-red)," ujarnya.

Dia mengaku tak pernah memakai helem. Kemana pun dia pergi, hanya sorban yang dia pakai.

"Saya keliling Indonesia tidak pernah pakai helem, karena apa, saya lebih aman pakai ini, biar saya mati pake begini," ucapnya lantang.

Kalian Bodoh-bodoh dan Pencuri

Meski sudah coba ditenangkan oleh polisi, pria bersorban terus meracau. Dia menyebut polisi yang menilangnya bodoh dan pencuri.

"Enak aja nilang-nilang, dasar kalian bodoh-bodoh. Udah di kantor gubernur 3 tahun pencuri semua, kamu tahu nggak," bentaknya.

Dia juga kembali mengulangi makian bajingan. Pria ini tak terima ditilang.

"Kapolri saja nggak berani tegur saya. Aku nggak terima kok enak aja, dasar bajingan semua, tilang-tilang," ujarnya.

Saya Bom Kalian Semua

Pria bersorban sepertinya benar-benar marah karena ditilang. Dia bahkan mengeluarkan kata-kata bernada ancaman.

"Oh ya Allah, kalau kalian bukan orang Islam, sudah saya bomin, terus terang aja. Saya nggak berani ngebom orang Islam," ujarnya sebelum berlalu meninggalkan lokasi razia.

Namun dia tak berhenti, kembali menantang polisi.

"Saya tantang yang jago-jago di sini," tuturnya sambil meninggalkan lokasi razia.
Halaman 2 dari 8
(trq/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads