Koper ditemukan pencari rumput Anin di Kali Cinyurup Desa Cibadung Rt 01/03 Kecamatan Gunungsindur, Bogor, Sabtu (2/11) lalu. Di dalamnya teronggok mayat perempuan dengan tubuh penuh luka. Korban mengenakan pakaian cokelat. Terdapat 3 luka tusuk di leher dan beberapa luka tusuk di bagian bahu dan perut. Untuk identifikasi, korban dibawa ke RS Polri Sukanto, Kramatjati, Jakarta Timur, saat itu juga.
Identitas korban belum diketahui hingga beberapa waktu. Namun Kanit Reskrim Polsek Gunungsindur AKP Budi Santoso sempat menguraikan ciri-ciri korban:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Berusia sekitar 33 tahun
3. Berambut hitam sebahu
4. Memiliki tinggi 155 cm
5. Memakai anting cincin berwarna perak di kedua telinganya
6. Memakai kutek merah di kuku tangan dan kaki
7. Memakai daster putih bermotif bunga-bunga
8. Memakai celana dalam warna merah berenda dan bra warna krem
"Saat ditemukan, kondisinya sudah bengkak. Tangan, kepala dan kaki tertekuk," jelas Budi di RS Polri, Sabtu (2/11/2013) lalu.
Keterangan serupa disampaikan Polres Bogor. Dari identifikasi awal, tubuh korban utuh. "Usia korban diduga antara 23-25 tahun," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Didik Purwanto saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (2/11/2013).
Kerja sama lintas jajaran di kepolisian akhirnya membuahkan hasil. Polda Metro Jaya menangkap Suherman (31) Mal Senayan City, Jakarta Selatan, Kamis (5/12) malam. Warga Petukangan, Jakarta Selatan, ini membunuh korban di Jakarta, tapi membuang mayat ke Bogor. Dia merupakan terapis dan Tante Heny adalah konsumennya.
"Korban biasa disapa Tante Heny," kata Kasubdit Jatanras Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan saat dihubungi detikcom, Jumat (6/12/2013).
Korban merupakan warga Manado, Sulawesi Utara (Sulut). Dia kelahiran Desember 1936 atau berusia 77 tahun. Polisi akan menjelaskan kronologi dan motif pembunuhan Tante Heny siang nanti.
(try/nrl)