Gombal Caleg DPR dan Harga Satu Suara Rp 5-10 Ribu

Mahalnya Demokrasi

Gombal Caleg DPR dan Harga Satu Suara Rp 5-10 Ribu

- detikNews
Jumat, 06 Des 2013 10:15 WIB
Jakarta - Uang susah dipisahkan dari praktik politik di Indonesia. Calon anggota legislatif (caleg) sudah menganggap Pemilu sebagai ajang untuk membeli suara rakyat.

Setidaknya menurut buku 'Mahalnya Demokrasi Memudarnya Komunikasi' karya Pramono Anung yang dikutip detikcom Jumat (6/12/2013), para caleg sudah menganggap rakyat tahu bahwa para wakil rakyat sedang menggombal plus bagi-bagi uang.

"Gombal, rakyat itu tahunya apa, saya sudah terkenal apapun ceritanya, jadi saya harus gombal, apapun ceritanya rakyat itu, mereka sudah tahu kita sedang gombal," demikian testimoni WW, salah satu caleg yang dikutip Pramono dalam bukunya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara caleg lain bahkan buka-bukaan soal harga satu suara yang diajukan oleh tim suksesnya. Sangat memprihatinkan, karena harga satu suara dihitung sangat murah bahkan seharga satu liter bensin Pertamax.

"Kita bantu untuk semen dan bikin cor jalan dan sebagainya itu agak lumayan juga. Tapi kalau yang kami pakai untuk rata-rata satu suara Rp 10.000 dan yang deket betul Rp 5.000," kata VV, caleg yang lain lagi.

Namun rupanya para caleg mengeluhkan para konstituen yang sudah mereka 'beli' tak memilih mereka di Pemilu. Karena banyak juga pemilih yang sudah cerdas, menerima uang tapi tak mau mengganti dengan hak pilihnya.

"Yang paling parah itu kalau ke pesantren, kiai uang diambil untuk sumbangan, tapi tidak dipilih, mereka itu banyaknya memilih Demokrat," kata PP, caleg yang disembunyikan nama sebenarnya oleh Pramono.

(van/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads