Masyarakat Afsel pada hari Jumat (6/12/2013) ini mengekspresikan kesedihannya yang mendalam karena kehilangan sosok bapak bangsa. Sebagian dari mereka mengatakan kematian ini menjadi momen yang tepat untuk merayakan keberhasilan pemimpin anti-apartheid yang muncul dari presiden dan menjadi presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan.
Demikian seperti yang dikutip dari The Washington Post, Jumat (6/12/2013). Presiden Afsel Jacob Zuma dengan berpakaian hitam-hitam mengumumkan berita kematian Mandela, Kamis (5/12) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zuma mengatakan bendera nasional akan dikibarkan setengah tiang mulai hari Jumat ini sampai pemakaman kenegaraan selesai.
Sejak malam tadi, ratusan orang juga berkerumun di luar rumah Mandela di kawasan Houghton, Jogannesburg. Suasana duka begitu sangat terasa.
Seorang pria meniup vuvuzela, terompet platik yang banyak digunakan suporter di pertandingan sepak bola Piala Dunia di Afrika Selatan pada 2010 lalu.
Sedangkan di Nelson Mandela Square yang terletak di kawasan Sandton, Johannesburg, terdapat enam orang berdiri memberi penghormatan kepada Mandela. Keenamnya adalah dua orang kulit putih, dua orang kulit hitam, dan dua orang keturunan India. Mereka menunjukkan 'pelangi' yang berhasil dilukis Mandela dengan perjuangan dan pengorbanan yang besar.
(sip/gah)