Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono memastikan kematian korban murni bunuh diri karena tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan ataupun bekas terjadinya perampokan.
"Tergantung di ruang makan, tidak terlihat adanya tanda-tanda kekerasan. Ini murni bunuh diri," kata Djihartono di lokasi kejadian, Kamis (5/12/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak menyangka suami saya seperti itu," katanya kepada petugas.
WNA tersebut tergantung menggunakan tali nilon putih yang diikatkan di kayu yang berada di atap. Ia memanjat tangga aluminium kemudian melilitkan tali di leher lalu menendang tangga hingga jatuh. Jarak ujung kaki korban hingga ke lantai mencapai 40 cm.
Kombes Djihartono menjelaskan, dari keterangan yang dihimpun, Rabu (4/12) kemarin korban sempat mengirim SMS ke istrinya yang memilih tinggal di kampung halamannya, Demak. Isi SMS-nya mengabarkan kalau ia akan mengakhiri hidup dan meminta jenazah dikuburkan di Demak.
"Sempat SMS ke istrinya di Demak," tandas Djihartono.
Sementara itu, menurut salah satu warga sekitar, El, pasangan suami istri yang sudah dikaruniai satu anak tersebut memang kerap bertengkar hingga terdengar suara gaduh dari luar.
"Memang beliaunya itu tempramennya tinggi," ujar El.
Jenazah warga Islandia itu saat ini berada di kamar mayat RSUP dr Kariadi Semarang untuk dilakukan visum. Sementara itu rumah yang menjadi lokasi kejadian sudah dipasangi garis polisi setelah sebelumnya dilakukan olah TKP.
(alg/try)