Apa Kata Ketua Ketua KPK Soal Ngetweet dan Main FB? Ini Pengakuannya

Apa Kata Ketua Ketua KPK Soal Ngetweet dan Main FB? Ini Pengakuannya

- detikNews
Kamis, 05 Des 2013 12:06 WIB
Jakarta - Ketua KPK Abraham Samad menggarisbawahi soal media sosial yang memiliki aspek positif dan negatif. Yang tengah marak yakni twitter dan facebook. Abraham mengaku dirinya cukup tahu soal apa yang tengah ramai di twitter dan facebook.

"Saya pertama kali terpilih, seminggu. Tiba-tiba banyak akun FB dan twitter mengatasnamakan Abraham Samad. Seolah-olah saya yang bicara di situ, tapi saya sama sekali tidak pernah buat akun twitter dan sebagainya," jelas Abraham di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (5/12/2013).

Abraham tak punya akun twitter dan facebook, tapi banyak laporan yang masuk ke dia soal itu. Abraham juga tahu bagaimana di media sosial orang kadang berbuat seenaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bayangkan media sosial, berita yang disampaikan beritnya menyerang. Salah satunya menyerang Presiden SBY dengan kata-kata," terang dia.

Namun diakui dia, banyak juga positifnya dari media sosial itu. Salah satunya dukungan membantu KPK. "Tapi positifnya lebih banyak. Karena lebih cepat daripada disampaikan media lainnya. Ini kecanggihan media," jelas dia.

Misalnya saja saat isu pelemahan KPK mengemuka. Banyak masyarakat di media sosial memberikan dukungan. "Salah satunya saat hiruk pikuk penyerangan pelemahan, pretelan kewenangan penyadapan KPK. Sebagian besar banYak memberi bantuan dan dukungan kepada KPK," jelasnya.

Tak lupa Abraham memuji kerja humas KPK yang dinilainya juga membantu dalam menyosialisasikan peran KPK baik kepada masyarakat dan juga di media sosial.

"Kala humas tak baik, lembaga sudah bekerja dengan baik, tidak akan tersampaikan dengan baik. Apa yang dilakukan Pak Johan (Jubir KPK Johan Budi-red) ini tak akan sampai kepada masyarakat, kalau peran humas tak maksimal. Kalau tak utuh disampaikan, informasi akan terdistorsi ketika sampai di masyarakat. Kalau tidak bisa menerjemahkan apa yang sudah dikerjakan, maka akan sia-sia kinerja lembaga tersebut," jelasnya.

(sip/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads