Para demonstran bahkan ikut serta dalam aksi bersih-bersih yang dilakukan otoritas setempat di lokasi-lokasi unjuk rasa sebelumnya. Terutama di sekitar Democracy Monument di Bangkok yang pernah menjadi tempat berkemah puluhan ribu demonstran yang menuntut Perdana Menteri Yingluck Shinawatra mundur.
Kawasan tersebut menjadi pusat perayaan ulang tahun Raja Bhumibol yang ke-86 yang jatuh pada Kamis (5/12) besok. Puing-puing dan sampah sisa aksi unjuk rasa yang ada di sekitar lokasi telah dibersihkan. Demkian seperti dilansir AFP, Rabu (4/12/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi, kami akan terus berunjuk rasa karena kami merasa kami belum berhasil," imbuhnya.
Raja Bhumibol Adulyadej merupakan raja yang paling lama memerintah di dunia. Beliau dielu-elukan dan diperlakukan bak dewa oleh kebanyakan rakyat Thailand. Setiap aksi kekerasan pada hari ulang tahunnya tentunya akan dianggap sebagai sikap tidak hormat.
Raja yang memerintah sejak tahun 1946 ini menderita sejumlah penyakit dalam beberapa tahun terakhir. Pada Agustus lalu, beliau baru saja keluar dari rumah sakit Bangkok setelah dirawat selama beberapa tahun. Sekarang, beliau tinggal bersama Ratu Sirikit di istananya yang ada di pinggir pantai di kota Huan Hin.
Setelah terlibat bentrokan, kepolisian Thailand memutuskan untuk membiarkan demosntran melewati barikade yang dipasang di sekitar kantor PM Yingluck. Polisi juga tidak melakukan perlawanan ketika demonstran memasuki markas besar mereka di Bangkok. Bahkan beberapa demonstran terlihat menyalami, memeluk dan memberi bunga kepada polisi yang bersikap melunak.
Dalam penjelasannya, pihak kepolisian Thailand menyatakan, keputusan ini sengaja dilakukan menjelang perayaan HUT Raja Bhumibol. Selain itu, mereka juga tidak menginginkan lebih banyak korban jiwa jika bentrokan terus terjadi. Sejauh ini, dilaporkan 3-4 orang tewas dalam unjuk rasa di Thailand yang berlangsung sejak pekan lalu.
(nvc/mad)