Ketua KPK: SIN Buat Mengurangi Fungsi 'Pemadam Kebakaran' KPK

Ketua KPK: SIN Buat Mengurangi Fungsi 'Pemadam Kebakaran' KPK

- detikNews
Rabu, 04 Des 2013 12:26 WIB
Abraham Samad dan Jokowi (Jordan/ detikcom)
Jakarta - Program Sistem Integrasi Nasional (SIN) yang dicanangkan KPK dan pemerintah diharapkan dapat mengurangi korupsi di sistem birokrasi. Jika ini berjalan dengan baik, maka dapat mengurangi fungsi KPK menjadi pemadam kebakaran korupsi di Indonesia.

"Kalau (program SIN) ini bisa dipahami kita bisa menekan, perlahan pasti bisa ditekan. KPK tidak mungkin terus menerus berfungsi sebagai pemadam kebakaran, datang menyiram dan pergi," kata Ketua KPK, Abraham Samad dalam jumpa pers di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2013).

Turut bersama Abraham, Gubernur DKI, Joko Widodo dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia, Azwar Abu Bakar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Samad mengapresiasi sistem yang dibangun oleh pemprov DKI dan Kemenpan untuk membangun transparansi kenaikan jabatan melalui lelang jabatan.

"Rotasi dan mutasi bisa berjalan dengan fair bukan like and dislike. Ini role modelnya yang dilakukan pemprov DKI. Selain itu virus integritas yang dilakukan PAN ini bisa berjalan sebagaimana mestinya," lanjutnya.

Abraham turut menjelaskan KPK sudah melakukan kerjasama dengan kemenPAN untuk mensosialisasikan SIN untuk melakukan perbaikan dalam sistem birokrasi. Dengan adanya program SIN dapat menekan praktek korupsi yang ada di tubuh birokrasi.

"Kita bekerjasama dengan PAN untuk sosialisasikan ini yang kalau bs berjalan, maka kita berharap kebocorn korupsi atau deteksi prilaku korupsi dapat dilakukan," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri PAN Azwar Abu Bakar menjelaskan jika pihaknya sudah membangun program zona integritas di setiap kementerian dan lembaga. Hal ini dilakukan dalam rangka mengurangi praktek korupsi. Ia mengakui jika tidak mudah melakukan perubahan tersebut di tubuh kementerian. Namun, hingga saat ini ia tidak menemukan masalah yang berarti.

"Kta sudah bangun zona integritas, itu dilakukn di setiap kementerian dan lembaga. Switching antara comfort zone orang memang tidak mudah. Tapi sampai saat ini belum ada masalah," pungkasnya.

(bil/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads