Maskapai Indonesia Perlu Terobos Wellington-Jakarta

Laporan dari Selandia Baru

Maskapai Indonesia Perlu Terobos Wellington-Jakarta

- detikNews
Rabu, 04 Des 2013 08:20 WIB
Wellington - Indonesia merupakan negara tetangga terdekat di Asia bagi Selandia Baru, yang dikenal akan keindahan alamnya yang eksotis. Namun sebagai benua besar yang berada di tengah-tengah Selandia Baru dan Indonesia, Australia menghalangi kedekatan geografis Indonesia dan Selandia Baru.

Hal ini pula yang mungkin berpengaruh pada masih minimnya jumlah wisatawan dari Indonesia ke Selandia Baru atau sebaliknya. Perbedaannya sangat mencolok jika dibandingkan dengan jumlah wisatawan dari Indonesia ke Australia atau sebaliknya.

Faktor lainnya yang mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan kedua negara adalah jalur penerbangan dan mahalnya tiket pesawat. Saat ini, maskapai penerbangan Selandia Baru, Air New Zealand sudah terbang langsung dari kota Auckland ke Denpasar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun untuk jalur penerbangan dari Indonesia ke Selandia Baru, saat ini hanya dilakukan oleh maskapai asing seperti Singapore Airlines dan Qantas. Belum ada maskapai Indonesia, misalnya Garuda Indonesia, AirAsia Indonesia ataupun lainnya yang tertarik untuk membuka rute ini.

Sementara maskapai Singapore Airlines yang melayani rute ini memasang tarif yang terbilang mahal, yakni sekitar Rp 30 juta pulang pergi. Bandingkan dengan tarif yang dipasang Air New Zealand untuk rute tersebut, yakni sekitar Rp 13-15 juta pulang pergi.

Padahal menurut Kepala Perwakilan/Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Wellington, Selandia Baru, PLE Priatna, hubungan penerbangan dari Indonesia ke Selandia Baru akan memberi dampak positif bagi pariwisata dan perdagangan.

"Saya sudah berkali-kali mendorong pihak Garuda untuk segera membuka rute penerbangan Indonesia-Selandia Baru," kata Priatna kepada detikcom, Selasa (3/12/2013) di sela-sela rangkaian acara Indonesia Summer 2013 di Wellington.

"Namun sejauh ini, belum ada respons yang pasti dari Garuda. Padahal pasarnya cukup potensial dan semakin besar, jadi akan menguntungkan," tutur Priatna yang sebelumnya menjabat Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri RI.

Priatna pun menyebutkan, dalam penerbangan Air New Zealand dari Auckland ke Denpasar yang diikutinya bulan Oktober, pesawat terlihat penuh dan nyaris semuanya adalah warga asing.

Menurut Priatna, hubungan penerbangan dari Indonesia ke Selandia Baru akan memberi dampak positif bagi kedua negara. Priatna pun mencontohkan bahwa di kota Auckland banyak terdapat restoran Asia, namun bahan-bahan makanan Asia masuknya dari Thailand.

"Dari situ bisa diharapkan akan ada peningkatan ekspor Indonesia ke Selandia Baru jika Garuda membuka penerbangan ke Selandia Baru," tandas Priatna seraya menambahkan bahwa hal itu tentunya akan memberikan lebih banyak kursi untuk wisatawan Selandia Baru yang ingin pergi ke Indonesia.

Menurut data resmi pemerintah Selandia Baru, tercatat 13.800 wisatawan Selandia Baru ke Indonesia pada tahun 2012. Ini meningkat 16 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 11.928 wisatawan.

(ita/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads