RS Persahabatan Mengaku Tak Pernah Abaikan Pasien

Derita Pasien di Balik Demo Dokter

RS Persahabatan Mengaku Tak Pernah Abaikan Pasien

- detikNews
Selasa, 03 Des 2013 12:47 WIB
Aksi solidaritas dokter untuk dr. Ayu di Yogyakarta
Jakarta - Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur menyebut tak pernah mengabaiakan hak pasien, khususnya terkait kunjungan dokter spesialis. Kepala Instalasi Pelayanan Pelanggan dan Hubungan Masyarakat Rumah Sakit Persahabatan, Magdalena mengatakan, kunjungan dokter spesialis tersebut tak pernah digantikan oleh dokter umum atau dokter piket.

Bahkan pada saat ada aksi solidaritas keprihatinan nasional atas kasus dokter Dewa Ayu Sasiary Prawan (38 tahun) pada Rabu 27 November lalu, Rumah Sakit Persahabatan tetap melakukan perawatan seperti biasa. โ€œPelayanan kepada pasien yang membutuhkan jasa pelayanan rumah sakit tetap berjalan seperti biasa, baik rawat inap maupun poliklinik rawat jalan,โ€ kata Magdalena dalam keterangan tertulisnya kepada detikcom, Selasa (2/12) hari ini.

Hal itu menurut Magdalena sesuai dengan surat edaran Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan, dan juga surat edaran Direktur Utama RSUP Persahabatan. Sehingga meski ada aksi solidaritas untuk dokter Ayu, pelayanan terhadap pasien tetap berjalan seperti biasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi solidaritas terhadap kasus dokter Ayu terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Para dokter memprotes vonis Mahkamah Agung yang menggajar hukuman 10 bulan bui untuk dokter Ayu dan dua rekannya.

Mahkamah Agung menyebut dokter Ayu dan dua rekannya melakukan malapraktik hingga menyebabkan kematian seorang pasien pada tahun 2010. Menurut MA, ketiganya bersalah karena melakukan tindakan medis tanpa izin tindakan dari keluarga.

Wakil Sekretaris Jenderal 3 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, dr. Prasetyo Widhi Buwono, Sp. PD mengatakan aksi solidaritas tersebut tak sampai memebuat banyak pasien terganggu.

"Beberapa poliklinik memang terganggu tapi untuk hal yang sifatnya emergency dan operasi tidak ada perubahan, tetap kami layani. Jika pasien datang ke poli tapi kondisinya emergency dia juga bisa datang ke UGD dan akan ditangani," kata Prasetyo.

Pemberitaan ini sekaligus memberi penjelasan atas pemberitaan sebelumnya. Dalam berita sebelumnya ditulis mengenai seorang pasien bernama Junaedi dan Ningsih yang dirawat di RS Persahabatan. Detikcom menyamarkan nama itu atas permintaan pasien.

Berikut klarifikasi RS Persahabatan:

1. Seorang pasien bernama Junaedi dirawat selama 6 hari di ruang Soka dengan penyakit asma. Sesuai dengan hasil penelusuran kami bahwa tidak ada pasien yang bernama Tn. Junaedi dan tidak ada satu pasien pun dengan penyakit asma yang dirawat di ruang Soka bawah maupun atas selama bulan November 2013.

2. Junaedi dan keluarganya mengetahui kabar dokter melakukan aksi mogok dan kunjungan dokter spesialis yang absen sehari pada Rabu, 27 Nov 2013 dan di gantikan oleh dokter umum yang piket.
Sesuai dengan hasil penelusuran kami bahwa berkenaan dengan aksi solidaritas keprihatinan nasional pada tanggal 27 Nov 2013, sesuai dengan surat edaraan Direktur Jenderal BUK dan surat edaraan Direktur Utama RSUP Persahabatan bahwa pelayanan kepada pasien yang membutuhkan jasa pelayanan rumah sakit tetap berjalan seperti biasa baik di IGD, Rawat Inap maupun Polilkinik Rawat Jalan.

3. Ningsih 35 tahun menemani suaminya yang dirawat 4 hari karena sakit infeksi saluran kemih. Sesuai dengan hasil penelusuran kami bahwa tidak ada data istri pasien yang bernama Ningsih 35 tahun , data tersebut tidak lengkap dan tidak akurat sehingga kami tidak dapat memberikan klarifikasi lebih lanjut.


(erd/brn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads