"Memang beberapa bulan yang lalu sempat ada yang kesurupan, saya juga sempat berbicara dengan orang itu, tapi nggak terlalu menghambat pekerjaan," ujarnya saat ditemui di lokasi, Senin (2/12/2013).
Adi mengakui dirinya hampir menjadi sasaran kemarahan perempuan yang tengah kesurupan tersebut. Beruntung perempuan itu berhasil diamankan oleh warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penyebabnya saya juga kurang tahu. Namun kalau dilogika, mungkin karena kabel konslet," ucapnya.
Alat berat tersebut terpaksa diangkat dan dilakukan perbaikan. Padahal dirinya dan seluruh pegawai selalu mengecek seluruh peralatan yang digunakan. Tak hanya sebelum dan setelah usai, di sela-sela pengerjaan pun pengecekan peralatan rutin dilakukan.
"Alat keruk terbakar, padahal standar safety selalu kami terapkan," ucapnya.
Adi tak menampik bahwa kasus mistis semacam itu kerap terjadi ketika membangun infrastruktur. Tak hanya Kali Ciliwung, dirinya juga pernah merasakan peristiwa serupa saat dipercaya membangun halte Trans Jakarta Harmoni dan beberapa area lain.
"Kasus semacam itu banyak, di banjir kanal timur juga ada pohon yang sampai saat ini masih berdiri. Ini saya bilang masih cukup wajar," tuturnya.
Hingga saat ini proses pengerukan kali di Jalan Matraman Dalam I tersebut telah mencapai 85%. Dari total panjang kali 1.100 meter, masih tersisa 70 meter lagi yang belum dikeruk. Target penyelesaian pengerukan pada bulan Januari 2014.
"Sejauh ini masih terkendali. Semoga sampai selesai akan aman dan sesuai target," tutupnya.
(kff/ndr)