Anggota Komisi III DPR Kritisi Penahanan Tukang Becak di Cirebon

Jakarta - Anggota Komisi III Eva Sundari menyoroti penahanan tukang becak bernama Masta (37) akibat meludahi seorang anak kecil. Eva mempertanyakan penahanan tersebut.

"Harus dilihat itu by intention atau tidak. Tapi persoalannya itu kalau orang miskin kenapa langsung begitu," kata Eva kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (2/12/2013).

Eva menilai penegak hukum berlebihan. Dia mempertanyakan penahanan yang dilakukan terhadap Masta. "Apa anak itu kerabat penegak hukum? Dipenjara badan itu tidak sepadan," ujar politikus PDIP ini.

Eva curiga ada kepentingan penegak hukum dalam kasus ini. "Kalau memang begitu, maka pendekatannya ini abuse of power. Gagal hukum menegakkan keadilan karena dipakai conflict of interest," tuturnya.

Masta dituding meludahi anak kecil tetangganya. Dia dilaporkan tetangganya ke polisi pada 19 September lalu. Setelah ditangani kepolisian, kemudian dilimpahkan ke jaksa, Masta kemudian ditahan.

Masta meludahi anak kecil itu saat dia menyingkirkan sepeda sang bocah dari jalan. Tapi karena saat itu sepeda tersebut jatuh, sang bocah malah memaki Masta. Penarik becak itu kemudian meludahi anak kecil itu, yang balas diludahi sang bocah. Masta juga sudah disemprot orang tua. Namun entah bagaimana, orang tua bocah itu kemudian terus melapor ke polisi.

Masta sudah ditahan selama 20 hari. Kini ayah dari 3 orang anak ini hanya menunggu persidangan. Yang cukup miris, selama ini penghasilannya sehari-hari dari menarik becak sewaan Rp 25 ribu sirna. Penghasilannya itu pun sejatinya dibagi untuk biaya 2 anaknya yang bersekolah di tsanawiyah dan sedang seorang lagi di SD.

(trq/ndr)