Berkaca dari peristiwa penutupan jalan yang dilakukan massa buruh usai berunjuk rasa di Istana, Kamis (28/11) lalu, penutupan akses jalan menuju ke mal Plasa Semanggi ini dirasa perlu untuk ditinjau lagi.
"Nanti kita sampaikan lagi ke pihak Pemprov untuk mengkaji ulang pintu masuk dan keluar Plasa Semanggi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan, Minggu (2/12/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ruas jalan Gatot Subroto yang berhimpitan dengan Plaza Semanggi merupakan bottle neck arus lalu lintas. Sehingga, dengan dibukanya akses pintas ke mal dari arah Slipi ini kerap menimbulkan kemacetan di sekitar lokasi.
Banyak crossing kendaraan di ruas jalan tersebut, sehingga bila akses menuju mal dibuka, akan timbul kemacetan yang parah. Kendaraan yang dari arah Slipi ke mal sering kali bertubrukan dengan kendaraan dari dari Jalan Jenderal Sudirman yang hendak mengambil lajur kanan atau menuju Tol Semanggi 1.
Belum lagi adanya halte bus yang terletak di jembatan penyeberangan yang berjarak sekitar 50 meter dari samping mal, juga mengakibatkan kemacetan di sekitar lokasi.
"Itu dulu pernah ditutup, karena salah satu penyumbang kemacetan, jadi bottle neck," kata Rikwanto.
Tahun lalu, Polda Metro Jaya sempat melakukan penutupan akses ke mal Plasa Semanggi ini dengan memasang cone block dari beton. Namun, penutupan ini mendapat penolakan dari pihak veteran yang mengelola gedung tersebut. Bahkan veteran pernah melakukan aksi demo di sekitar mal, terkait penutupan akses ini.
(mei/nal)