Sampel 1.200 responden dengan margin error 2,9 persen menyatakan pentingnya pemimpin yang jujur, bisa dipercaya, amanah, dan perhatian kepada rakyat. Tingkat kepintaran hanya menjadi perhatian 1 persen responden.
"Bagi calon pemilih Indonesia, pintar, mampu memimpin, wibawa, dan tegas bukanlah ukuran penting. Yang paling penting adalah jujur dan perhatian kepada rakyat," kata Ketua Litbang Indikator Burhanuddin Muhtadi di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (1/12/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jokowi unggul jauh di atas calon-calon senior seperti Prabowo, Megawati, dan Aburizal Bakrie karena diasosiasikan dengan kriteria calon presiden di mata rakyat sebagai sosok yang punya integritas, empati, dan dinilai mampu memimpin meskipun dinilai tidak pintar," ujar Burhan.
52 Persen responden menyatakan Jokowi mampi memimpin dan jujur, jauh di atas Bakrie yang hanya mengantongi 12 persen responden yang menilai dirinya jujur. Jokowi juga mengantongi 43 persen responden yang menilai dirinya peduli pada rakyat, sementara Prabowo hanya mendapatkan 13 persen responden yang memberikan penilaian yang sama.
Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka dari tanggal 10 Oktober-20 Oktober 2013. Para responden adalah WNI yang punya hak pilih.
"Barangsiapa memiliki kualitas integritas dan perhatian pada rakyat kemungkinan besar ia akan menang dalam pilpres," tutup Burhanuddin.
(vid/nal)