Pelaku yang bertugas sebagai analis tulisan tangan pada kepolisian setempat, telah mengaku bersalah atas dakwaan yang dijeratkan. Pelaku yang berusia 55 tahun ini mengaku berkenalan dengan korban dari situs khusus bagi orang-orang yang terobsesi dengan kanibalisme.
"Korban (59) gemar berfantasi untuk dibunuh dan dimakan oleh orang lain, sejak dia muda," jelas kepala kepolisian Dresden, Dieter Kroll seperti dilansir mirror.co.uk, Sabtu (30/11/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepolisian setempat menuturkan, kedua pria ini pertama kali bertemu pada 4 November di stasiun Dresden, Jerman bagian timur. Keduanya kemudian menggunakan mobil pergi ke rumah pelaku di kota Hartmannsdorf-Reichenau dan beberapa jam kemudian korban tewas.
"Mereka sama sekali tidak mengenal secara dekat hingga sekarang," ucap Kepala Divisi Investigasi Kriminal pada Kepolisian Dresden, Maik Mainda.
Ketika ditangkap polisi pada Rabu (27/11) lalu, pelaku mengaku menggorok leher korban dan memutilasinya. Polisi menyebutkan, pelaku dan korban berkomunikasi secara intens melalui email, SMS dan telepon sejak Oktober, untuk membahas 'kencan mematikan' tersebut.
"Kesepakatannya adalah pembunuhan tersebut harus dilakukan dengan segera. Pelaku menggunakan pisau untuk melukai korban di bagian leher, yang berujung pada kematian korban," jelas Mainda.
"Pelaku memberitahu kami bahwa dia memotong tubuh korban ke dalam beberapa bagian, termasuk sejumlah bagian yang sangat kecil, pelaku juga memotong hingga ke tulang. Pelaku kemudian mengubur potongan tubuh korban di halaman rumah kediamannya," imbuhnya.
Tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa pelaku juga memakan potongan tubuh korbannya. Kepolisian setempat masih menyelidiki dugaan tersebut.
(nvc/gah)