"Kita terinspirasi kalau belah duren kan pakai golok. Untuk cewek dan orang tua kurang pandai, juga ada keluhan dari anggota keluarga kita susah buka, jadi kita inisiatif bikin alat untuk mempermudah," ujar Putri kepada detikcom, Sabtu (30/11/2013).
Putri dan Yunita termasuk finalis National Young Inventors Award (NYIA) yang digelar LIPI 14-15 November 2013 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau alat diteken, duren langsung bisa terbuka," kata siswi kelas XI ini.
Alat tersebut, lanjut Putri, dapat membelah duren berukuran maksimal panjang 30 cm dan diameter sekitar 20 cm. Putri membutuhkan waktu seminggu untuk membuat alat tersebut.
"Alatnya belum kita patenkan," tuturnya.
Untuk urusan harga alat tersebut, Putri dan Yunita hanya merogoh kocek sekitar Rp 30 ribu. Namun dia belum berminat menjual alat tersebut.
"Waktu ikut lomba di LIPI, ada ibu-ibu yang tanya dijual nggak. Ada juga orang dari LIPI tanya untuk memasarkannya. Tapi kita belum ke arah itu," ucap Putri.
(nik/gah)