Soal Lurah Susan, Jokowi: Pluralisme Final!

Soal Lurah Susan, Jokowi: Pluralisme Final!

- detikNews
Sabtu, 30 Nov 2013 12:40 WIB
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan nilai pluralisme yang tak boleh diganggu-gugat di tengah masyarakat. Jokowi ingin masyarakat hidup damai berdampingan meski berbeda latar belakang.

Jokowi bicara pluralisme dengan menceritakan adanya penolakan Lurah Lenteng Agung, Susan oleh kelompok masyarakat. Berbicara di Seminar Dewan Guru Besar UI Bertema Kepemimpinan Menjadi Bangsa Pemenang, Jokowi menegaskan pluralisme tidak bisa diganggu.

"Kalau kita ganti (Lurah Susan), nanti Kelapa Gading minta 'masak lurahnya muslim kita mayoritas nonmuslim'. Ini bisa merembet ke mana-mana," papar Jokowi di Aula Fakultas Kedokteran UI, Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu (30/11/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, Lurah Susan terpilih berdasarkan lelang jabatan yang digelar untuk posisi camat dan lurah. Pemerintah kata Jokowi tidak boleh menuruti keinginan sekelompok orang untuk membuat keputusan yang dapat merugikan banyak orang

Dia mengaku beberapa kali didatangi sejumlah orang yang meminta Lurah Susan dipindahkan. "Ke saya empat kali, saya bilang tidak," ucap Jokowi dengan nada tegas.

"Tidak bisa kita diatur-atur demo dan desakan. Ini final pluarlisme, kebhinekaan," imbuh dia.

(fdn/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads