"Saya berteriak-teriak jangan impor, bukan anti impor. Indonesia kekayakaannya luar biasa, kalau mereka bertanya apa yang kamu punya, please jangan bilang. Tanya apa yang kamu tidak punya," kata Mega saat menjadi pembicara di FK UI, Jl Salemba Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (30/11/2013).
"Kita sering lupa politik dan ekonomi dipisahkan. Padahal menurut saya politik dan ekonomi sejajar, double track," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu 2 tahun yang lalu, saya bilang amati valuta asing, begitu rupiah tembus 10 ribu kita harus bertanya. Sekarang sampai menembus 12 ribu, dikatakan kita defisit transaksi berjalan, bagaimana mengatasinya. Apa kita mau jadi bangsa reaktif, monggo. Ini otak pinternya banyak di UI," kata Mega.
Kemudian, Mega mencontohkan di Sumatra Utara dimana Gunung Sinabung sedang bergejolak. Mega melihat disana tanahnya sangat subur tetapi harga sayur disana anjok karena impor.
"Kalau adek-adek pergi ke Sumatra Utara, Gunung Sinabungnya meletus. Siapa anak Karo? Nah kamu kamu boleh liat negerimu, itu tempat sayur yang bagus sekali, mereka nangis karena harga kubis wortel jatuh karena tidak dilindungi pemerintah. Masak pemimpin liat bangsanya megap-megap diam saja," tegasnya.
(dha/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini