Seperti yang terjadi pagi ini, angkot-angkot dengan leluasa bisa ngetem seenaknya di depak kampus Gunardarma, Margonda, Jumat (29/11/2013). Dari empat lajur yang tersedia, dua lajur dikuasai oleh para sopir-sopir ini.
Alhasil lalu lintas dari Detos menjadi tersendat. Meski klakson sudah terus dibunyikan, toh sopir-sopir ini tidak menghiraukannya. Tidak ada polisi maupun petugas Dishub yang berusaha untuk menghalau mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kali ini kemacetan dikombinasi dengan debu yang beterbangan dari pengerukan pinggir jalan. Pemkot Depok memang tengah membuatkan pedesterian di sepanjang jalan Margonda.
Namun pengerjaan ini membuat jalan sangat kumuh. Bekas urukan tanah liat, banyak meluber hingga jalanan. Gundukan tanah ada di mana-mana.
Kedalaman tanah yang diuruk itu lebih dari 1 meter. Sayangnya tidak ada rambu atau pembatas yang tegas sebagai peringatan warga. Jika tidak awas, motor atau bahkan mobil bisa saja nyemplung ke dalam.
"Kalau lagi hujan, bahaya banget. Udah licin, nggak ada pembatas juga," keluh Frans, mahasiswa yang kost di sekitaran Kober.
(mok/fjp)