"Ada juga kecenderungan transaksi nya cash karena mereka berpikir bahwa dengan menggunakan tunai akan terhindar dari PPATK, tapi ternyata tidak kan," kata Direktur Pemeriksaan dan Riset PPATK Ivan Yustiavandana, dalam diskusi pencucian uang bersama wartawan, di hotel Sahira Butik, Jl Palegang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/11/2013).
Menurut Ivan, PPATK tidak tebang pilih dalam mengusut adanya laporan keuangan mencurigakan. PPATK melakukan riset pengawasan secara detail terkait transaksi keuangan baik tunai maupun transfer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PPATK juga menyoroti rekening parpol yang cenderung minim transaksi tapi aktivitas partai justru tak pernah libur. Darimana uang yang diperoleh tersebut.
"Ada juga perusahaan yang tanpa ikatan, dia nyumbang tapi keseringan dari data kita itu under influence, dalam pengaruh dia kemudian dimiliki oleh dia atau secara partai terkait, tapi kita tidak bisa mengatakan ada yang salah," ujar Ivan.
Ivan menambahkan, sumbangan tersebut menjadi salah ketika perusahaan menyumbang kepada partai dengan dana yang berasal dari APBD atau APBN. Hal seperti ini sudah cukup banyak ditemukan PPATK.
"Yang salah adalah kemudian kalau perusahaan itu menggunakan dana dari APBN dan APBD, itu juga ada kita temukan, orang-orang juga sama seperti itu, ada juga kecenderungan transaksinya cash karena mereka berpikir bahwa dengan menggunakan tunai akan terhindar dari PPATK, tapi ternyata tidak kan," ujar Ivan.
(rna/fjp)