Prabowo: Siapapun yang Mau Pimpin Indonesia, Harus ke Psikiater Dulu

Prabowo: Siapapun yang Mau Pimpin Indonesia, Harus ke Psikiater Dulu

- detikNews
Rabu, 27 Nov 2013 17:33 WIB
Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut masih sangat banyak persoalan yang belum terselesaikan di Indonesia. Oleh karena itu, dia menyebut siapapun pemimpin Indonesia nantinya, harus benar-benar siap mental.

"Siapapun yang mau pimpin Indonesia harus ke psikiater dulu. Karena tantangannya tidak ringan memimpin negara ini," kata Prabowo saat menjadi pembicara pada Seminar 'Indonesia Menjawab Tantangan' di Aula Fakultas Kedokteran UI, Salemba, Jakarta, Rabu (27/11/2013).

Prabowo pun menjabarkan tantangan apa saja yang harus dihadapi dan diselesaikan. Menurut mantan Danjen Kopassus ini, setidaknya ada empat tantangan besar yang dihadapi calon pemimpin Indonesia ke depan. Pertama, menipisnya sumber daya energi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cadangan energi Indonesia, kata Prabowo, terancam habis untuk 12 tahun ke depan. Beberapa cadangan energi yang ada, bahkan telah digadaikan dan dijual kepada asing.

Lalu yang kedua, ledakan penduduk yang semakin tidak terkendalikan. Setiap tahun, penduduk Indonesia bertambah sebanyak 1,5 hingga 2 persen dari total populasi 243 juta jiwa penduduk.

"Ini kumpulan manusia setiap tahun sama besarnya dengan penduduk Singapura. Tiap tahun Indonesia bisa menghasilkan negara sebesar Singapura," kata Prabowo.

Sedangkan yang ketiga: sistem pemerintah yang lemah, tidak efisien, dan korup. Jika dibandingkan dengan Cina dengan populasi 1,2 miliar orang terbagi atas 33 daerah otonom.

Prabowo dalam pemaparannya mengatakan, satu pemerintah daerah di China memerintah 34 juta jiwa. Sementara di Indonesia, untuk mengelola 243 juta penduduk, terdapat 502 pemerintah daerah otonom. Setiap pemerindah daerah di Indonesia dibebani biaya rutin seperti belanja dinas, mobil dinas, biaya perjalanan, dan pengeluaran rutin lainnya.

"Jadi negara ini memikul biaya rutin 4 sampai 5 juta birokrat. Padahal negara tetangga sangat efisien," kata Prabowo.

(fjp/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads