Malaysia: Tak Perlu Menyadap, Kami Siap Berbagi Informasi dengan Singapura

Malaysia: Tak Perlu Menyadap, Kami Siap Berbagi Informasi dengan Singapura

- detikNews
Selasa, 26 Nov 2013 16:23 WIB
Menteri Dalam Negeri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi (The Star)
Kuala Lumpur - Pemerintah Malaysia angkat bicara mengenai penyadapan yang dilakukan Singapura. Ditegaskan bahwa Singapura tidak perlu melakukan penyadapan terhadapnya. Malaysia sebenarnya bersedia dan siap untuk berbagi informasi intelijen apapun dengan Singapura.

"Pada prinsipnya, negara lain tidak seharusnya mencoba mendapat rahasia negara lain," ujar Menteri Dalam Negeri Malaysia, Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi seperti dilansir The Star, Selasa (26/11/2013).

Pernyataan Ahmad Zaini tersebut menanggapi laporan bahwa Singapura melakukan penyadapan terhadap Malaysia, dalam rangka membantu operasi spionase Amerika Serikat. Ahmad Zaini menuturkan, pemerintah Malaysia telah mengirimkan nota protes ke AS terkait hal tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi kami sebenarnya siap berbagi informasi jika memang intelijen menjadi kekhawatiran negara tersebut, jadi mereka seharusnya menghormati kami sebagai negara tetangga," ucapnya.

Yang terbaru, Menlu Malaysia Anifah Aman telah memanggil Komisioner Tinggi Singapura untuk dimintai keterangan soal isu tersebut. Dalam pernyataannya, Menlu Anifah menyatakan keprihatinannya terhadap keterlibatan Singapura dalam aktivitas spionase tersebut.

"Tidak bisa dibantah lagi bahwa memata-matai negara tetangga dan teman baik benar-benar tidak bisa diterima dan jelas-jelas melawan semangat dan komitmen untuk membangun hubungan negara tetangga yang baik," ucap Menlu Anifah dalam pernyataannya.

Media Australia, Sydney Morning Herald melaporkan bahwa Singapura dan Korea Selatan memainkan peranan penting dalam jaringan intelijen yang disebut "Five Eyes" yang melibatkan AS, Inggris, Australia, Kanada dan Selandia Baru. Laporan tersebut mengutip dokumen rahasia yang dibocorkan Edward Snowden.

Dalam laporannya, SMH menyebut Singapura sebagai kunci penting dari jaringan spionase AS dan sekutunya. Mereka menggunakan kabel bawah tanah yang ada di wilayah Singapura untuk menyadap informasi penting dari Malaysia.

Kabel itu disebut-sebut milik perusahaan Singapore Telecommunications (SingTel) yang dikenal dekat dengan intelijen Singapura. Atas laporan ini, SingTel menolak berkomentar. Kementerian Pertahanan dan juga Kementerian Luar Negeri Singapura belum memberikan komentar resmi atas isu ini.


(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads