Endriartono: Jika Isi Surat Abbott Tak Minta Maaf, SBY Harus Lebih Tegas

Endriartono: Jika Isi Surat Abbott Tak Minta Maaf, SBY Harus Lebih Tegas

- detikNews
Senin, 25 Nov 2013 12:58 WIB
Semarang - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah menerima surat balasan dari Perdana Menteri Australia Tony Abbott terkait penyadapan yang dilakukan Australia terhadap pejabat-pejabat Indonesia. Jika dalam surat tersebut tidak tercantum permintaan maaf, maka Presiden SBY harus bersikap tegas.

Hal tersebut diungkapkan oleh mantan Panglima TNI, Endiartono Sutarto sebelum mengisi acara Dialog Kebangsaan Mencari Pemimpin Indonesia dari Kampus Untuk Indonesia di gedung Prof Soedarto Undip Semarang.

"Menarik duta besar, protes, meminta klarifikasi dan meminta pemerintahan Australia meminta maaf kepada Indonesia itu sudah betul. Itu tindakan keras," kata Endiartono di gedung Prof Soedarto Undip Semarang, Senin (25/11/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Endiartono, presiden perlu melakukan tindakan yang lebih tegas jika dalam surat balasan dari Perdana Menteri Australia Tony Abbot tidak tercantum permintaan maaf. Tindakan tegas yang ia maksud adalah menurunkan tingkat hubungan diplomasi.

"Tinggal dilihat pekembanganya, apakah menyadari kesalahan kemudian minta maaf atau tidak. Kalau sudah dilakukan, ya sudah. Kalau tidak, harus ada tindakan lain, menurunkan tingkat hubungan diplomasi. Dari tingat kedutaan besar, turunkan ke bawah lagi," tandasnya.

SBY berkirim ke PM Australia Tony Abbott soal permintaan penjelasan resmi penyadapan yang dilakukan Australia terhadap pejabat-pejabat di Indonesia. Surat itu dibalas Abbott, Sabtu (23/11) lalu. Belum diketahui isi surat itu. Namun dsiebut-sebut surat itu akan menentukan nasib hubungan kerjasama Indonesia dan Australia.


(alg/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads